AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Bersenjata Rusia akan menerima tambahan sistem rudal darat ke udara taktis Tor-M2. Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan baru antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Pabrik Elektromekanik Kupol Izhevsk.
Dilaporkan, Militer Rusia telah kehilangan sepertiga dari sistem pertahanan udara modernnya sejak bertempur di Ukraina mulai Februari 2022.
Dari sumber terbuka, Rusia telah kehilangan 29 sistem rudal permukaan ke udara (SAM) seri Tor, termasuk versi Arktik Tor-M2DT yang langka.
Tor adalah salah satu dari sedikit sistem SAM jarak pendek buatan Rusia dengan efektivitas tinggi terhadap rudal jelajah dan amunisi berpemandu presisi.
Sebagian besar sistem Tor didasarkan pada sasis kenderaan roda rantai GM-355 yang memungkinkannya mengimbangi tank dan kendaraan lapis baja lainnya melalui medan apa pun.
Varian upgrade, Tor-M2 mengusung model peluncur 9M334 di mana masing-masing membawa empat rudal 9M9331 yang siap ditembakkan. Sistem ini memiliki jangkauan tembak hingga 12 km dan ketinggian hingga 10 km.
Tor-M2 juga dapat membawa 16 rudal 9M338 baru dengan jangkauan 16 km dan ketinggian 10 km.
Sistem Tor-M2 mulai beroperasi dengan militer Rusia pada tahun 2008.
Varian terbaru dengan kode Tor-M2K tak lagi menggunakan kendaraan beroda rantai, tapi menggunakan platform truk beroda ban MZKT-6922 6X6 buatan Belarus.
Tor-M2K dilengkapi dengan stasiun peluncur rudal yang sama seperti standar TOR-M2, mampu melibatkan banyak target secara bersamaan.
Sistem Tor-M2/Tor-M2K dirancang untuk menyasar berbagai target udara termasuk pesawat terbang, helikopter, drone, dan rudal jelajah.
-RBS-