AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produksi munisi artileri berpemandu laser Krasnopol-M2, yang biasa disebut sebagai “sniper shell” akan meningkat 25 kali lipat pada tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Vyacheslav Kovalev, pengelola direktur perusahaan Tula KBP, melalui saluran TV Zvezda pada 17 Agustus 2023.
Ditambahkan, peningkatan produksi yang signifikan ini didukung oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia.
Peningkatan produksi Krasnopol-M2 bertepatan dengan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina yang belum ada tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Bagi pasukan Rusia, ketersediaan Krasnopol-M2 ini bisa menjadi alat taktis dalam persenjataan artileri medan mereka. Sebab, Ukraina telah menerima kendaraan lapis baja dan peralatan militer lainnya dari berbagai negara NATO.
Kehadiran Krasnopol-M2 dapat dilihat sebagai tanggapan untuk melawan aset-aset tersebut, yang bertujuan untuk menetralisirnya dengan akurasi yang tinggi.
Sistem Krasnopol-M2 ini mencakup proyektil berpemandu fragmentasi eksplosif tinggi yang dipasangkan dengan penunjuk jarak-pengukur target laser. Kombinasi ini memastikan panduan presisi.
Sistem pengukur jarak penunjuk laser domestik (1D20, 1D22, LCD-3M) dan termasuk versi internasional seperti DHY307 yang dikembangkan oleh perusahaan Prancis CILAS, kompatibel dengan proyektil Krasnopol-M2.
Amunisi berpemandu Krasnopol-M2 kompatibel dengan semua sistem artileri medan kaliber 155 mm andalan Rusia saat ini seperti 2S3 Akatsiya dan 2S19 Msta-S.
Paket amunisi Krasnopol-M2 mencakup proyektil berpemandu laser semi-aktif K155M dan muatan pendorongnya.
Untuk spesifikasinya, Krasnopol-M2 berbobot 54,3 kg, berukuran panjang 130 cm. Hulu ledak fragmentasi daya ledak tinggi memiliki berat 22,5 kg.
Krasnopol-M2 direkayasa untuk menargetkan unit lapis baja stasioner dan bergerak, perkubuan lawan, serta target strategis lainnya. Jangkauan tembaknya antara 3 hinga 26 km.
Krasnopol-M2 yang battle proven terkenal karena akurasinya yang sangat tepat, bahkan terhadap target yang sangat kecil sekalipun. Munisi ini menjadi momok tersendiri bagi pasukan Ukraina di medan tempur.
-RBS-