Sea Baby, drone boat Ukraina bermuatan 850 kg bahan peledak si penyerang Jembatan Kerch

Sea Baby - Ukrainian USVCNN

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu wahana baru dalam peperangan modern yang tidak boleh diabaikan saat ini selain drone adalah Kendaraan Permukaan Tak Berawak (USV) atau biasa disebut juga drone boat.

USV merupakan perahu tak berawak yang ditugaskan membawa muatan bahan peledak untuk melaksanakan misi bunuh diri terhadap sasaran lawan. Bila di udara, wahana ini dapat diumpakan sebagai loitering munition atau kamikaze drone.

Ukraina adalah salah satu negara yang telah menggunakan USV dalam perang melawan Rusia. USV yang disebut Sea Baby ini telah digunakan oleh Ukraina untuk menyerang sasaran milik Rusia, termasuk kapal dan jembatan.

Sebuah laporan CNN menyebut, Sea Baby digunakan oleh Ukraina untuk menghancurkan Jembatan Kerch, yang menghubungkan Krimea dengan Rusia, pada 17 Juli lalu.

Rekaman penyerangan menggunakan Sea Baby awalnya dirilis oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU). Ada beberapa video yang menunjukkan kapal drone itu sendiri dalam sebuah pengujian serta penggunaannya saat menyerang jembatan.

Urutan yang menunjukkan serangan di jembatan terlihat baik dari perspektif kamera yang dipasang di kapal drone maupun dari jembatan itu sendiri.

Tampaknya hal itu dari sistem TV sirkuit tertutup, tulis The War Zone. Tidak jelas bagaimana SBU datang untuk mendapatkan rekaman CCTV tersebut.

Dalam video dari sudut pandang USV, Sea Baby terlihat beberapa saat sebelum menabrak salah satu penyangga beton Jembatan Kerch.

Menurut laporan itu, Sea Baby membawa hingga 1.800 pon (850 kg) bahan peledak. Muatan ini lebih besar dari tipe kapal drone Ukraina lainnya.

Video CCTV menunjukkan momen tumbukan satu USV di ruas jalan jembatan. Kira-kira lima menit kemudian, USV lain mendekat dari arah berlawanan dan menabrak bagian rel kereta api jembatan.

Pada saat ledakan, sebuah kereta terlihat melintasi jembatan, meskipun tidak diketahui apakah waktu serangan itu bertepatan dengan ini.

Kepala Dinas SBU Vasyl Maliuk mengatakan kepada CNN, pengembangan USV Sea Baby dimulai tepat setelah invasi Rusia skala penuh pada Februari 2022.

Kapal drone Sea Baby, lanjutnya, diproduksi secara lokal dan tanpa keterlibatan pihak Barat.

Maliuk menegaskan, drone kapal merupakan sebuah penemuan unik yang dikembangkan oleh Dinas Keamanan Ukraina.

Dikatakan, dengan menggunakan USV, SBU berhasil melakukan serangan terhadap Jembatan Krimea, kapal serbu besar Olengorsky Gornyak, dan kapal tanker Sig.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *