AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sistem artileri Self-Propelled Mortar (SPM) 120 mm baru milik Militer Rusia telah mulai digunakan dalam perang di Ukraina.
Foto sistem artileri mortir bergerak yang disebut 2S40 Phlox ini beredar di jejaring media sosial Rusia pada 10 Agustus 2023.
Berkepanjangannya Perang Rusia-Ukraina telah memaksa industri pertahanan Rusia untuk meningkatkan produksi persenjatannya.
Selain itu mereka mengembangkan senjata baru atau meng-upgrade persenjataan lama untuk meningkatkan kinerjanya berdasarkan masukan dari pengguna lapangan.
Selain 2S40 Phlox, sistem persenjataan baru lainnya yang segera dikirimkan ke medan tempur adalah 2S43 Malva SPH 152 mm.
Mengenai 2S40 Phlox, ini adalah sistem artileri ringan bergerak, di mana sistem mortir kaliber 120 mm dipasangkan di atas sasis truk berpenggerak 6X6.
Bagian kabin depan kendaraan yang berisi empat awak, dilapisi baja anti peluru yang tahan terhadap munisi peluru kaliber kecil dan dapat bertahan dari hantaman serpihan munisi artileri.
Sistem 2S40 Phlox memiliki kemampuan untuk menembakkan beragam amunisi, termasuk High-Explosive Anti-Tank (HEAT), High-Explosive Fragmentation (HE-FRAG), dan munisi asap dengan jangkauan 13 km.
Selain itu, 2S40 Phlox dapat meluncurkan munisi mortir 120 mm jenis apa pun, dengan jangkauan maksimum 7,5 km.
Untuk serangan presisi terhadap target lapis baja lawan, 2S40 Phlox menggunakan amunisi berpemandu presisi Kitolov-2M dengan jangkauan hingga 10 km.
Dalam misi tempurnya, sistem 2S40 Phlox membawa total 80 munisi, dengan 28 di antaranya siap untuk digunakan.
2S40 Phlox dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan yang canggih sehingga menawarkan tingkat akurasi yang tinggi.
Sistem persenjataan ini juga dapat berbagi data penembakan dengan kendaraan pos komando terkait dan juga memiliki kemampuan untuk memilih target dan beroperasi secara mandiri.
-RBS-
Namun kinerja 2S40 Phlox di lapangan belum teruji (proven battle). Sebaliknya, Ukraina mendapatkan bantuan persenjataan canggih (advanced military weapons) dari NATO sangat banyak.