AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pabrik senjata Rusia dilaporkan menghidupkan kembali proyek SPH (Self-Propelled Howitzer) 152 mm yang pernah dikembangkan era Uni Soviet masih berdiri, dengan nama kode 2S18 Pat-S.
Media pemerintah melaporkan bahwa Pabrik Pembuatan Mesin Kurgan sedang mengerjakan pembaruan sistem artileri era Perang Dingin tersebut pada sasis Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) BMP-3 yang dimodifikasi.
Kala itu, sitem 2S18 Pat-S sebenarnya dikembangkan sebagai calon penerus 2S1 Gvozdika SPH.
Prototipe 2S18 Pat-S dibangun pada 1980-an oleh Biro Desain Khusus Pabrik Pembuatan Mesin Kurgan (SKBM).
Hanya satu prototipe saja 2S18-S yang dibangun, yang setelah penghentian program pengujian kemudian disimpan di Rzhevsky selama sekitar 30 tahun. Pada awal 2017 kemudian dipindahkan ke Museum Sejarah Militer di St. Petersburg.
Sistem baru 2S18 Pat-S masih mengusung meriam 2A63 yang mampu menembakkan semua jenis amunisi kaliber 152 mm.
Diperkirakan dapat menggunakan munisi pintar dengan muatan terpisah tipe 3OF39M Krasnopol- M dengan jangkauan tembak hingga 25 km.
2S18 Pat-S dapat diandalkan untuk menghancurkan baterai artileri dan mortir, kolom tank, unit komando & kontrol, serta pos pengintaian.
Untuk keamanan awaknya, kemungkinan besar kendaraan BMP-3 yang sebagai platformnya akan dilengkapi dengan lapis baja tambahan di sekitar tubuhnya.
-RBS-