AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Jepang telah mengungkapkan rencana untuk meluncurkan rudal jarak jauh dari pesawat angkut Kawasaki C-2.
Rencana tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara, pertama kali dilaporkan oleh The Japan Times, mengutip sumber-sumber pemerintah.
Anggaran sebesar ¥3,6 miliar (25 juta USD) telah dialokasikan dalam anggaran fiskal 2023 untuk mempelajari solusinya, tulis Aerotime Hub.
Kawasaki C-2 yang ditenagai oleh dua mesin General Electric CF6 mampu mengangkut beban maksimum sebesar 37,6 ton dengan jarak tempuh kurang lebih 4.500 kilometer. Jangkauan operasionalnya dapat mencapai hingga 7600 km dengan muatan 20 ton.
Dengan demikian, pesawat dapat membawa lebih banyak rudal dengan jarak yang lebih jauh daripada F-15J atau F-35 Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF).
Yang terakhir mengoperasikan armada 14 pesawat angkut C-2, termasuk satu yang didedikasikan untuk intelijen elektronik.
Dua rudal sedang dipertimbangkan untuk mempersenjatai C-2, yaitu AGM-158 JASSM, rudal siluman dengan jangkauan 900 kilometer, dan rudal antikapal Tipe 12 versi peluncuran udara yang saat ini sedang dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries.
Gagasan menggunakan ramp pesawat kargo sebagai platform peluncuran rudal bukanlah hal baru. Sistem serupa dikembangkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat untuk pesawat angkut seperti C-130 atau C-17.
Dinamakan Rapid Dragon, mekanisme roll-on, roll-off ini memungkinkan peluncuran simultan berbagai rudal jelajah jarak jauh melalui protokol penerjunan udara konvensional dari ruang kargo terbuka pesawat angkut.
Setelah dilepaskan, rudal menyebarkan permukaan kontrolnya dan meluncur menuju target yang dituju.
-JDN-