AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) pada hari Jumat mengirimkan enam jet tempur Eurofighter Typhoon-nya ke Islandia untuk melaksanakan latihan dua minggu yang bertajuk “Rapid Viking”.
Latihan dengan tema “bersandar dan bermakna” ini dilaksanakan untuk menunjukkan kemampuannya Luftwaffe dalam pengerahan kekuatan udara ke Islandia.
Latihan dilaksanakan pada 28 Juli hingga 10 Agustus. Selain enam Typhoon, Luftwaffe juga menyertakan 30 personelnya dari Skadron Angkatan Udara Taktis 73 Steinhoff ke Pangkalan Udara Keflavik, seperti disiarkan Angkatan Udara Jerman.
Kepala Staf Luftwaffe Letnan Jenderal Ingo Gerhartz mengatakan, latihan Rapid Viking merupakan saratan untuk mendemonstrasikan bagaimana mereka dapat bergerak ke Reykjavik dengan kecepatan supersonik.
Dua pesawat A400M dikirimkan guna membawa material dan personel dengan total bobot 25 ton untuk latihan ini. Pesawat pertama membawa sembilan palet plus personel, sedangkan pesawat kedua membawa lima palet material plus tempat uji hidrolik.
Rata-rata, angkatan udara akan membutuhkan antara 130 dan 150 ton material untuk berpartisipasi dalam latihan, dengan nilai hingga 200 juta euro, kata Sersan Staf Oliver M.
Kargo sebanyak itu membutuhkan waktu hingga seminggu untuk dikemas, termasuk tiga hari untuk memuat palet ke pesawat.
Untuk Rapid Viking, 25 ton material, senilai 2 juta euro, hanya membutuhkan waktu dua hari untuk dikemas dan satu jam untuk dimuat ke dalam pesawat.
Luftwaffe terakhir dikerahkan ke Islandia pada 2012 sebagai bagian dari inisiatif kepolisian udara NATO.
Islandia merupakan anggota NATO, tetapi tidak memiliki militer sendiri. Sekutu menunjukkan solidaritas kepada 375.000 penduduk dengan memindahkan pasukan untuk sementara ke negara kepulauan tersebut.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah mendorong militer Eropa untuk menilai kembali keadaan inventaris kemampuan mereka serta kemampuan mereka untuk bersiap-siap dengan cepat, tulis Defense News.
Oktober lalu, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Jerman melakukan pengerahan cepat ke Estonia, berpartisipasi dalam latihan selama sebulan bertajuk “Baltic Tiger” untuk menguji seberapa cepat layanan tersebut dapat memberikan bala bantuan kepada sekutu yang membutuhkan.
Tahun lalu, Luftwaffe juga melakukan penyebaran pertamanya ke Indo-Pasifik, menyelesaikan tujuannya mencapai Singapura kurang dari 24 jam setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Neuburg, di Bavaria.
-RNS-