AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Utara telah menunjukkan kendaraan udara tak berawak baru buatan dalam negeri yang sangat menyerupai drone intai militer buatan Amerika Serikat (AS).
Drone pengintai yang mirip MQ-9 Reaper dan RQ-4 Global Hawk tersebut dipajang dalam Pameran Senjata 2023 di Pyongyang, yang dihadiri oleh Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Selanjutnya drone juga dilibatkan dalam parade militer malam hari yang berlangsung di Pyongyang. Turut disaksikan langsung oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Menteri Pertahanan Rusia.
Diketahui, Menteri Pertahanan Rusia mengunjungi Pyongyang untuk memajukan kerja sama militer antara kedua negara dan, kabarnya juga untuk mengamankan lebih banyak persenjataan buatan Korea Utara untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Parade militer ini diadakan sebagai bagian dari perayaan 70 tahun kemenangan rakyat Korea (Utara) dalam Perang Korea 1950-1953 yang melibatkan AS, Uni Soviet, dan China masa itu.
Tak hanya memajang drone pada pameran dan parade militer, media pemerintah Korea Utara juga merilis video drone yang mirip MQ-9 buatan General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) tengah meluncurkan rudal menyerupai AGM-114 Hellfire buatan AS.
Dalam video juga memperlihatkan penerbangan dari drone bermesin jet yang sangat mirip dengan RQ-4 buatan Northrop Grumman.
Secara tampilan kedua drone tiruan Korea Utara ini memang susah dibedakan dari tampilan luarnya.
Tetapi meskipun demikian, yang lebih penting adalah apakah Korea Utara mampu meniru teknologi inti drone canggih buatan AS tersebut?
Kemampuan industri negara untuk benar-benar mereplikasi beberapa komponen dan subsistem yang lebih kompleks yang menjadi inti dari kemampuan drone ini sangat diragukan, seperti ditulis oleh The Drive (27/7).
Tapi ada kemungkinan industri pertahanan Korea Utara dalam pengembangan drone yang mirip MQ-9 dan RQ-4 ini melibatkan negara sahabatnya China, yang memang telah berpengalaman dalam pembuatan beragam drone intai.
Terlepas dari itu, pengembangan drone baru ini merupakan lompatan jauh industri pertahanan Korea Utara, karena selama ini mereka hanya sanggup memproduksi drone taktis ringan saja.
-RBS-
Dari foto diatas aja dah keliatan……….
Indonesia punya peer untuk menguasai beberapa teknologi kunci : mesin, radar, sensor elektro-optik, navigasi/penargetan/penjejakan, dan konsep desain/lapisan siluman. Ditambah akses ke bahan baku logam tanah jarang macam galium…banyak bangwt ketinggalannya ya?