AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur Rafale buatan Dassault, Prancis merupakan jet tempur yang dapt dikatakan laris saat ini. Sejumlah negara telah memesannya, bahkan rela untuk mendapatkan pesawat bekas pakai Prancis, selain membeli produk barunya.
Salah satu kelebihan pesawat ini, adalah mampu membawa beragam persenjataan canggih dengan kapasitas muat arsenal mencapai 9 ton.
Apa seaja sebenarnya persenjataan canggih yang dapat diintegrasikan ke jet tempur bersayap delta ini?
Dassault dalam keterangan resmi di lamannya menyatakan, Rafale memiliki potensi untuk mengintegrasikan berbagai persenjataan saat ini dan masa depan. Jet tempur generasi keempat ini mampu membawa rudal udara ke udara jarak jauh METEOR.
Rafale juga mampu membawa rudal udara ke udara ke udara jarak dekat dan menengah MICA untuk fungsi intersepsi. Rudal tempur udara dalam versi IR (pencari panas) dan EM (pencarian radar aktif). Rudal ini dapat digunakan untuk menghancurkan target Dalam Jangkauan Visual (WVR) dan Di Luar Jangkauan Visual (BVR).
Kemudian ada senjata presisi udara ke darat modular HAMMER (Highly Agile and Manoeuvrable Munition Extended Range) yang didorong roket. Bom dengan bobot bervarian 250-1.000 kg ini dilengkapi dengan INS/GPS, INS/GPS/IIR (Imaging Infra-Red) atau INS/GPS/laser guidance kit di depan, dan dengan range augmentation kit di belakang.
Selain itu ada rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal antikapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser dengan hulu ledak dan pencari yang berbeda, bom klasik tidak dipandu, meriam internal 2.500 putaran/menit NEXTER 30M791 kaliber 30 mm, dan persenjataan spesifik lain yang dapat dipilih oleh pelanggan.
Interoperabilitas Rafale di bidang senjata dijamin oleh Mil-Std-1760 compliance dari sistem manajemen gudang senjata yang memberikan kemudahan integrasi senjata pilihan klien.
Dengan bobot kosong 10 ton, Rafale dilengkapi dengan 14 gantungan (13 pada Rafale M). Lima gantungan di antaranya mampu membawa persenjataan berat maupun tank drop. Total kapasitas muatan eksternal lebih dari 9 ton (20.000 pon).
Misi pengisian bahan bakar “Buddy-buddy” dapat dilakukan di bagian wilayah udara di luar jangkauan pesawat tanker khusus.
Dengan kemampuan membawa muatan yang luar biasa dan sistem misinya yang canggih, Rafale dapat melakukan serangan udara ke darat serta serangan udara-ke-udara dan intersepsi selama sorti yang sama.
Hal ini mampu melakukan beberapa tindakan pada saat yang sama, seperti menembakkan rudal udara ke udara selama fase penetrasi ketinggian yang sangat rendah: demonstrasi yang jelas dari kemampuan Omnirole yang sebenarnya serta kemampuan bertahan yang luar biasa, tulis Dassault.
-KMZ-