AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Umumnya senapan antimaterial yang tersedia di pasaran rata-rata menggunakan munisi kaliber 12,7 mm atau 14,5 mm.
Namun ada beberapa produsen yang mengembangkan senjata dengan munisi lebih besar lagi yakni kaliber 20 mm.
Nah, salah satunya adalah Anzio Iron Works dari Amerika Serikat, yang merancang senapan antimaterial dengan peluru Vulcan 20×102 mm.
Senjata dengan ukuran yang sangat besar ini memiliki panjang 2,5 m, panjang larasnya saja 1,9 m, dan berat totalnya mencapai 59 kg termasuk dengan magasin berisi tiga butir peluru.
Anzio 20 mm yang mengadopsi bolt action ini memiliki muzzle velocity 1,006 m/detik. Dengan jarak tembak maksimum sejauh 4,5 km.
Energi kinetik yang ditembakkan Anzio 20 mm sekitar 65.000 J (Joule), artinya memiliki energi kinetik hampir empat kali lipat dari peluru senapan anti material kaliber 12,7 mm yang hanya 16.500 J.
Sebagai senjata anti material, Anzio 20 mm dapat diandalkan untuk menjebol kulit baja atau kaca antipeluru kendaraan tempur, pesawat militer yang di parkir dan target berat lainnya.
Namun bobotnya yang terlalu berat, akan menyulitkan pengguna untuk bergeser tempat. Senjata lebih banyak ditempatkan di posisi statis dalam tempat tersembunyi seperti di gedung misalnya.
Anzio Iron Works mulai memproduksi senapannya tahun 2006. Dikabarkan pada tahun 2009, Biro Investigasi Federal (FBI) membeli dua senapan Anzio 20 mm ini.
Namun sejak itu tak terdengar lagi perkembangan dan kiprah senjata material berukuran raksasa ini. -RBS-