AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti mengumumkan kemampuan militer negaranya telah ditingkatkan dengan hadirnya drone intai Bayraktar TB2 yang dibeli dari Turkiye. Hal ini diumumkan melalui akun Facebook-nya pada 16 Juli.
Kehadiran lima Bayraktar TB2 akan menjadi aset penting untuk Pasukan Keamanan Kosovo (Kosovo Security Force/KSF) sebagai wahana pengawasan dan pengintaian di negara berwilayah sempit ini.
Sebelumnya Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia di bawah administrasi PBB, tetapi pada 17 Februari 2008 Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak.
Meskipun deklarasi ini ditentang oleh Serbia, tetapi kemerdekaan Kosovo didukung oleh negara-negara Barat.
Mengenai Bayraktar TB2 adalah drone jenis MALE (Medium-Altitude Long-Endurance) yang dikembangkan oleh perusahaan spesialis pengembang drone Baykar Makina.
Mengenai spesifikasinya Bayraktar TB2 berdimensi panjang 6,5 m dan rentang sayap 12 m. Memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 700 kg dan mampu membawa muatan 150 kg.
Sebagai penggeraknya menggunakan sebuah mesin model pusher Rotax-912 dengan daya 100 hp yang dilengkapi dua bilah baling-baling.
Bayraktar TB2 memiliki kecepatan maksimum 220 km/jam, ketinggian terbang hingga 7.600 m, dan jangkauan operasi 4.000 km atau durasi 27 jam penerbangan.
Sebagai drone serang, Bayraktar TB2 dapat dipersenjatai dengan rudal ringan udara ke permukaan OMTAS dan bom pintar MAM-L.
Untuk harga per unitnya, diperkirakan Bayraktar TB2 mencapai 5 hingga 5,5 juta dolar AS, atau sekitar seperenam dari harga drone Reaper buatan AS.
Selain harganya yang ‘miring’, Bayraktar TB2 juga telah battle proven, kesuksesan besarnya ditunjukkan dalam Perang Armenia-Azerbaijan dan Rusia-Ukraina, membuatnya menjadi incaran banyak negara asing.
-RBS-