AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia baru-baru ini mengumumkan peningkatan signifikan dalam produksi drone pengintai Orlan serta peningkatan senjata dan peralatan militer lainnya.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan selama konferensi pers pada 11 Juli, khusus untuk pengiriman drone Orlan-10 dan Orlan-30 telah meningkat lebih dari 53 kali lipat sejak dimulainya operasi militer Rusia.
Peningkatan produksi ini untuk menghadapi serangan balik Ukraina yang makin intensif belakangan ini.
Drone Orlan-10/30 telah memainkan peran penting dalam operasi militer di Ukraina dengan menemukan pasukan Ukraina dan peralatan perangnya dari ketinggian sedang.
Unit-unit artileri Rusia yang dikerahkan di Ukraina telah mengadopsi drone Orlan-10/30 untuk meningkatkan akurasi howitzer 152 mm, khususnya model 2A65 Msta-B yang menggunakan amunisi berpemandu presisi Krasnopol (3OF39).
Drone Orlan-30 merupakan penerus dari Orlan-10, juga diproduksi oleh Special Technology Center (STC). Ini dirancang untuk pengawasan udara, lokalisasi target, dan pengintaian objek.
Orlan-10/30 dapat terbang selama lima jam berturut-turut, mencapai kecepatan maksimum 150-170 km/jam, terbang hingga ketinggian 5.000 m.
Drone dapat cepat menembus wilayah musuh, mengumpulkan data penting tentang medan, formasi musuh, struktur, dan elemen penting lainnya.
Drone segera mengirimkan informasi definisi tinggi yang terperinci ini ke unit artileri secara waktu nyata, memberikan pemahaman yang akurat dan terkini tentang medan perang.
Unit artileri Rusia dapat bereaksi secepat tiga menit setelah drone mengidentifikasi target, menyisakan sedikit waktu bagi tentara Ukraina untuk melarikan diri dari daerah berbahaya.
-RBS-