Moskow: Memasok bom klaster ke Ukraina menyeret AS dalam kematian warga sipil

Cluster BombIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat pada Jumat sore telah mengumumkan rencana untuk mentransfer cluster bomb (bom klaster) ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer baru senilai 800 juta dolar AS.

Dengan memutuskan untuk memberikan bom klaster, artinya akan menyeret AS dalam kematian warga sipil, kata Kementerian Luar Negeri Rusia seperti diberitakan Sputnik.

Keputusan yang diumumkan oleh Pentagon tersebut merupakan manifestasi mencolok dari tindakan agresif terhadap Rusia, ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

Moskow menekankan bahwa dengan memasok bom klaster ke Kiev, Washington berusaha untuk memperpanjang peperangan.

“Seperti yang terjadi setiap kali sistem senjata AS-NATO yang lebih mematikan diberikan ke Ukraina, warga sipil akan menjadi pihak yang menderita,” lanjut Zakharova.

Ia mencatat, penggunaan bom klaster sebelumnya di Timur Tengah dan wilayah lain di dunia menunjukkan bahwa elemen submunisi bom ini dapat tetap tidak meledak untuk waktu yang lama, dan meledak setelah permusuhan berakhir.

“Dengan memasok bom klaster, Washington secara efektif akan menjadi kaki tangan dalam penanaman ranjau wilayah, dan akan sepenuhnya berbagi tanggung jawab bagi mereka yang tewas akibat ledakan, termasuk anak-anak Rusia dan Ukraina,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pasokan bom klaster ke Kiev tidak akan mempengaruhi jalannya Operasi Militer Khusus Moskow di Ukraina.

Perwakilan resmi kementerian menyebut transfer bom klaster sebagai isyarat keputusasaan dengan latar belakang kegagalan serangan balasan Ukraina yang banyak dipublikasikan.

Seperti diketahui, penggunaan bom klaster telah dilarang di mana lebih 100 negara telah menentang penggunaan bom ini karena membahayakan keselamatan warga sipil.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *