AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ooperai Militer Khusus akan segera berakhir dalam beberapa hari ke depan jika AS dan Sekutu berhenti mengirim senjata ke Ukraina.
Hal itu dikalatan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pada hari Rabu, menjawab pertanyaan dari TASS.
“Di NATO, terutama AS dan pengikutnya, menghentikan pengiriman senjata dan amunisi ke Ukraina, operasi militer khusus akan berakhir dalam beberapa bulan; dan jika mereka menghentikan pengiriman senjata mereka sekarang, maka operasi khusus akan berakhir hanya dalam beberapa hari,” ujar Medvedev.
Ia menambahkan, peperangan dapat segera dihentikan bila persyaratan telah dipenuhi.
“Sebenarnya perang apa pun, bahkan perang dunia, bisa berhenti dengan sangat cepat,” tandasnya.
“Entah jika perjanjian damai ditandatangani atau jika seseorang melakukan apa yang dilakukan AS pada tahun 1945, ketika menggunakan senjata nuklir dan pengebomnya ke kota-kota Jepang – Hiroshima dan Nagasaki. Mereka memang telah mengakhiri kampanye perang saat itu, dengan biaya nyawa hampir 300.000 warga sipil,” lanjut Medvedev,
Dmitry Medvedev menggarisbawahi, tentara Rusia merupakan tentara yang modern dan heroik, meskipun mengalami masalah tertentu, seperti tentara mana pun.
Seperti diketahui, perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 hingga saat ini belum berakhir.
Ukraina menjadi ladang perang di mana jutaan warganya telah kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke berbagai tempat.
Infrastruktur kota-kota di Ukraina hancur dan sejumlah wilayah Ukraina telah dikuasai oleh Rusia.
Rusia menghendaki Ukraina tidak bergabung dengan NATO, namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mau mematuhi keinginan Moskow.
-JDN-