AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS telah memilih dua perusahaan untuk membangun prototipe Kendaraan Tempur Infanteri Mekanis (MICV) untuk Fase III dan IV Desain Kendaraan Tempur Berawak Opsional dan Fase Pembuatan dan Pengujian Prototipe.
Kedua perusahaan tersebut adalah General Dynamics Land Systems Inc. (GDLS) dan American Rheinmetall Vehicles LLC. (ARV). Total nilai untuk kedua kontrak tersebut sekitar 1,6 miliar dolar AS, seperti diberitakan Army Recognition.
Program ranpur baru yang diberi kode XM30 ini dikembangkan untuk menggantikan M2 Bradley IFV yang menjadi andalan Angkatan Darat AS saat ini
Dikembangkan dengan arsitektur sistem terbuka dan desain modular, XM30 akan memungkinkan teknologi baru yang sedang berkembang untuk ditambahkan ke kendaraan saat teknologi tersebut matang, memastikan kecocokan terhadap musuh di masa depan.
XM30 juga akan menggabungkan peningkatan transformatif dalam kemampuan tempur mematikan, serta kemampuan bertahan kendaraan dan prajurit yang berada di dalamnya.
Ranpur baru ini akan membawa lebih banyak senjata dan memiliki sistem perlindungan dan keamanan yang lebih baik dibandingkan M2 Bradley IFV.
Selama dua fase program berikutnya, Angkatan Darat AS akan melakukan aktivitas untuk mematangkan desain XM30 dan memverifikasi kinerja prototipe selama aktivitas pengujian.
Kedua perusahaan finalis tersebut akan diminta untuk mengirimkan hingga 11 kendaraan prototipe, serta data rekayasa digitalnya.
Pengumuman pemenang diharapkan terjadi pada 2027 dan kendaraan pemenang program akan mulai diproduksi terbatas pada 2029.
-RBS-