AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah pesawat kecil terbang memasuki wilayah udara Prancis pada hari Sabtu. Meski dilarang oleh layanan lalu lintas udara, pesawat tersebut terus terbang hingga melintasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fessenheim di Prancis.
Tak mau mengambil risiko, Angkatan Udara Prancis secepatnya meluncurkan jet tempur Rafale dari Pangkalan Udara Saint-Dizier ke udara untuk mengejar dan mencegat pesawat bermesin baling-baling itu.
“Layanan lalu lintas udara menemukan perilaku yang tidak biasa, khususnya fakta bahwa pesawat terbang di atas wilayah Fessenheim dan rutenya tidak sesuai dengan rencana penerbangan. Selain itu, komunikasi radio mereka sangat dipertanyakan,” kata Juru Bicara Militer Prancis dikutip media Prancis.
Saat sudah mendekati pesawat kecil, pilot Rafale mengamati pilot pesawat kecil. Ketika pilot pesawat sipil itu melihat kehadiran jet tempur Rafale, ia mulai terlihat panik.
Tak lama kemudian pilot pesawat sipil itu membuka pintu pesawatnya dan menjatuhkan beberapa paket.
Lokasi di mana pilot menjatuhkan paket-paket tersebut selanjutnya dilaporkan oleh pilot Rafale ke Gendarmerie Prancis.
Dari situ petugas di darat menemukan sekitar lima belas paket obat terlarang seberat tiga puluh kilogram, paket tersebut berisi bubuk putih.
Sementara pilot pesawat kecil kemudian mendaratkan pesawatnya di Lapangan Terbang Aubenas di Ardèche. Setelah diperiksa, pilot berkebangsaan Polandia itu ditangkap.
Di pesawatnya, ditemukan uang tunai sekitar €45.000 (Rp735 juta).
Insiden ini menyusul penemuan lebih dari dua ton kokain di pantai-pantai di Prancis utara pada Maret lalu.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, tahun 2023 otoritas negara berhasil menyita 156,7 ton narkoba.
-KMZ-