AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Taiwan telah menegaskan kembali tekadnya untuk menyerang kapal perang dan pesawat China jika mereka masuk ke dalam jarak 12 mil laut dari pulau itu. Kepala Perencanaan Tempur Kementerian Pertahanan Taiwan Mayjen Lin Wen-huang mengatajan hal itu pada hari Selasa.
Kementerian Pertahanan Taiwan secara teratur melaporkan aktivitas kapal perang dan pesawat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di dekat Taiwan.
Pada hari Sabtu, delapan pesawat militer China melintasi apa yang disebut “garis median” Selat Taiwan dan terlihat 24 mil laut dari pulau itu.
“Jika pihak PLA terus mengabaikan peringatan kami di sepanjang jalan dan memaksa masuk ke ruang udara dan laut teritorial kami, kami akan secara aktif menyerang balik untuk menjaga keamanan nasional,” kata Lin seperti dikutip oleh media Taiwan.
Laporan itu menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam enam bulan pesawat tempur China mendekati pulau itu.
Taiwan telah diperintah secara independen dari Cina daratan sejak 1949. Beijing menganggap pulau itu sebagai provinsinya, sementara Taiwan menyatakan bahwa itu adalah entitas otonom tetapi berhenti mendeklarasikan kemerdekaan.
Beijing menentang setiap kontak asing resmi dengan Taipei dan menganggap kedaulatan China atas pulau itu tidak dapat disangkal.
Eskalasi terbaru di sekitar Taiwan terjadi pada bulan April setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Beijing menanggapi dengan meluncurkan latihan militer besar-besaran selama tiga hari di dekat pulau itu sebagai peringatan bagi separatis Taiwan dan kekuatan asing.
-Poetra-