AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – General Electric Aerospace (GEA) dari Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) pada 22 Juni 2023.
Perjanjian tersebut untuk melakukan kolaborasi teknologi di mana mesin jet GEA F414 akan diproduksi di India untuk menggerakkan jet tempur ringan HAL Tejas Mk2.
HAL Tejas pertama kali terbang pada 4 Januari 2021 dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara India (IAF) pada tahun 2015.
IAF telah mendapatkan lampu hijau untuk mengoperasikan sekira 140 unit Tejas yang akan mengisi tujuh skadron.
Mesin GEA F414 selama lebih tiga dekade telah digunakan pada pesawat pesawat F/A-18 Hornet. GEA melaporkan, mereka telah mengirimkan lebih dari 1.600 mesin berperforma tinggi ini.
Dikatakan, aliansi strategis dengan HAL dari India tidak hanya akan memperkuat Angkatan Udara India dengan tenaga mesin yang andal, tetapi juga memperkaya industri pertahanan India yang sedang berkembang dengan pertukaran teknologi vital di bawah inisiatif Indus-X yang ekspansif.
Amerika Serikat yang sedang berinvestasi dalam lanskap geopolitik, berusaha untuk menyelaraskan India lebih dekat dengan blok Barat.
Menurut Tristan Sauer, analis domain darat di GlobalData, strategi ini didorong oleh kekhawatiran pembuat kebijakan AS tentang munculnya tatanan dunia multikutub. Menjaga hubungan baik dengan pemain ekonomi utama seperti India adalah keharusan strategis.
Dia lebih lanjut menjelaskan, keanggotaan India dalam organisasi BRICS dan ketergantungan historisnya pada industri pertahanan Rusia, dianggap lebih rentan untuk dialihkan dari kepentingan AS.
Oleh karena itu, memperkuat hubungan bilateral tidak hanya penting untuk kebijakan luar negeri AS, tetapi juga untuk keamanan nasional secara luas, ujarnya.
-Poetra-