Memadukan Aspek Bisnis dan Edukasi di Heli Expo Asia

HEXIA 2023_4Suharso/AR

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Gelaran Heli Expo Asia (HEXIA) 2023 telah selesai dilaksanakan pada 15-18 Juni lalu. Antusiasme publik untuk menghadiri pameran ini cukup tinggi. Pengunjung yang mendaftar melalui registrasi online tercatat lebih dari 6.000 orang untuk empat hari penyelenggaraan pameran di Cengkareng Heliport (CHP) di Kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini.

Dipilihnya CHP sebagai lokasi penyelenggaraan pameran, dikarenakan tempat ini yang paling representatif.

CEO HEXIA T. Iskandar Muda menyatakan, sejumlah tempat sebelumnya telah disurvei, namun ada beberapa kendala yang bisa menyebabkan sulitnya akses helikopter maupun pengunjung ke tempat pameran.

T-Iskandar-Muda
Suharso/AR

“Kita sudah survei Halim, di sana tempat memungkinkan, namun bagi Warga Negara Asing (WNA) dibutuhkan Security Clearance untuk bisa masuk ke sana. Ini menurunkan tingkat kehadiran mereka,” ujar Iskandar kepada Airspace Review di lokasi pameran.

Tempat lain yang jadi pilihan adalah di Arena PRK Kemayoran dan Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Akan tetapi, di PRJ helikopter tidak bisa leluasa untuk take off dan landing. Sementara di Pondok Cabe, akses bagi pengunjung untuk untuk mencapainya lebih sulit karena faktor kemacetan dan sebagainya.

“Akhirnya kami pilih Cengkareng Heliport (CHP). Di sini tempatnya paling representatif dan bisa menampung banyak helikopter,” jelas Iskandar.

Berbicara mengenai tujuan dari diselenggarakannya HEXIA, Iskandar mengatakan ada dua hal.

“Yang pertama adalah aspek bisnis di mana kita ingin meningkatkan industri dirgantara di Indonesia. Kemudian yang kedua adalah aspek edukasi untuk lebih mengenalkan helikopter kepada anak-anak muda dan generasi penerus,” ujarnya.

Mengenai aspek bisnis, Iskandar merasa prihatin bila membandingkan dengan Malaysia yang menjadi negara tetangga.

Di sana, kata dia, jumlah populasi helikopter dua-tiga kali lipat dari yang ada di Indonesia. Indonesia dengan luas wilayah terbesar di lingkup Asia Tenggara tercatat hanya memiliki 200 unit helikopter. Dari jumlah itu pun, hanya lebih dari seratusan yang aktif.

“Artinya market Indonesia itu masih sangat rendah. Nah makanya kita selenggarakan heli Expo ini, salah satunya sebagai salah bentuk katalisator untuk industri dirgantara di dalam negeri,” jelas dia.

HEXIA rencananya akan dilaksanakan secara rutin setiap setahun sekali. HEXIA mengakomodir helikopter sipil dan militer.

“Kita tidak berbicara hanya penerbangan sipil atau militer, tapi berbicara mengenai industri helikopter. Kemarin itu sebenarnya TNI AL akan mengirimkan helikopternya, namun karena ada latihan Armada Jaya jadi helikopternya dideploy ke sana,” terang Iskandar.

Iskandar mengaku puas dengan penyelenggaraan HEXIA 2023 dan berencana untuk mengembangkannya lebih besar lagi.

Sampai jumpa di HEXIA 2024.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *