AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam serangan balik pasukan Ukraina terhadap wilayah yang diduduki Rusia pada pekan pertama bulan Juni, sejumlah kendaraan tempur Ukraina banyak yang dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Selain menggunakan tembakan artileri medan yang dipandu drone, keberhasilan Rusia menahan laju pasukan Ukraina juga berkat rudal antitank Vikhr-1.
Produsen senjata Kalashnikov pada 9 Juni merilis rekaman rudal Vikhr-1 yang diluncurkan dari helikopter serang Ka-52 dan berhasil menjagal Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) M2A2 Bradley buatan AS di area Operasi Militer Khusus.
Mengenai rudal antitank 9K121 Vikhr (NATO: AT-16 Scallion) merupakan rudal udara ke permukaan untuk menghadapi kendaraan lapis baja.
Vikhr-1 pertama kali diperlihatkan secara terbuka kepada publik pada tahun 1992 di Farnborough Airshow, Inggris.
Rudal tersebut dapat diluncurkan dari helikopter serang Ka-50 dan Ka-52, Mi-28N dan Mi-35 serta pesawat serang Su-25 T/TM.
Pada bulan Mei 2021, perusahaan Kalashnikov sukses menguji coba penembakan varian upgrade dengan jarak jangkau yang ditingkatkan hingga 10 km, melebihi karakteristik taktis dan teknis dasar rudal.
Rudal menggunakan roket berbahan bakar padat, dapat melaju dengan kecepatan hingga 610 m/detik pada ketinggian luncur antara 10 m – 4.000 m, dengan jangkauan dari 800 m – 10.000 m.
Untuk spesifikasinya, Vikhr-1 memiliki berat 45 kg, panjang 280 cm, dan diameter 13 cm.
Rudal dibekali muatan hulu ledak HEAT tandem 8–12 kg yang dapat menembus lapisan baja reaktif (ERA).
-RBS-