AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bak kata pepatah, tua-tua keladi, makin tua makin jadi, mungkin istilah ini tepat untuk Boeing B-52H Stratofortress, pembom strategis milik Angkatan Udara AS (USAF).
Varian H merupakan versi terakhir dari keluarga B-52 dan varian satu-satunya yang masih aktif digunakan hingga saat ini dan lebih tiga dekade ke depan.
Penerbangan pertama varian B-52H dilaksanakan pada 10 Juli 1960 dan mulai resmi beroperasi pada 9 Mei 1961.
Sebanyak 102 B-52H pernah dibuat. Pesawat produksi terakhir adalah B-52H AF Serial No. 61-40, meninggalkan pabrik pada 26 Oktober 1962.
Perubahan utama yang dilakukan pada varian B-52H adalah penggunaan mesin turbofan baru TF33-P-3, yang menawarkan kinerja dan penghematan bahan bakar jauh lebih baik daripada mesin turbojet J57 pada generasi sebelumnya.
Selain itu pada B-52H, menerima ECM dan avionik yang diperbarui. Sistem kontrol tembakan baru dipasang, dan persenjataan pertahanan belakang diubah dari senapan mesin menjadi kanon Vulcan M61 20 mm (kemudian dilepas pada 1991–1994).
Saat ini sebanyak 58 unit B-52H unit dioperasikan oleh pasukan aktif, yaitu Wing Bom 2 dan Wing Bom 5. Kemudian 18 unit lainnya dioperasikan oleh pasukan cadangan Wing Bom 307, dan sekitar 12 dalam penyimpanan jangka panjang di Davis-Monthan AFB Boneyard.
Bila pembom strategis lainnya milik USAF yakni Boeing B-1B Lancer dan Northrop B-2 Spirit akan mulai dipensiunkan pada awal 2030-an, maka B-52H akan terus aktif dipertahankan hingga tahun 2050 mendatang.
Menjadi kelebihan utama dibandingkan B-1B dan B-2 adalah biaya operasional dan biaya perawatan Bb-52H yang lebih rendah.
Untuk menerbangkannya, B-52H dioperasikan oleh lima kru (pilot, kopilot, operator sistem senjata, navigator, dan operator peperangan elektronik).
Pembom dengan Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) 221.323 kg ini dibekali delapan mesin turbofan Pratt & Whitney TF33-P-3/103, masing-masing berdaya dorong 76 kN.
Memiliki performa kecepatan maksimum 1.050 km/jam, ketinggian terbang hingga 15.000 m, dan jangkaun tempur sejauh 14,200 km tanpa pengisian bahan bakar di udara.
Persenjataan yang dapat dibawa B-52H termasuk bom konvensional dan bom nuklir, lalu rudal jelajah udara ke permukaan berhulu ledak konvensional atau nuklir.
Keluarga B-52 telah teruji dalam palagan, mulai dari Perang Vietnam hingga dilibatkan dalam Perang Teluk di Irak serta Perang Afghanistan.
-RBS-