AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pameran Indonesia Air Show (lAS) tahun 1986 di Kemayoran, Dassault (dulu AMDBA) mendatangkan jet tempur Mirage 2000 dan tampil dalam demo terbang yang memukau.
Saat itu Mirage 2000 adalah jet tempur calon pinangan TNI AU selain pesaingnya General Dynamics (kini Lockheed Martin) F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat.
Sebelum unjuk gigi di langit Kemayoran, pada Juni 1984 empat penerbang TNI AU menjajal kehebatan jet tempur Mirage 2000 di atas langit Prancis selatan.
Kedatangan rombongan TNI AU yang terdiri dari para penerbang dan perwira teknik itu merupakan bagian dari proses pemilihan untuk pengadaan satu skadron jet tempur generasi baru bagi TNI AU kala itu.
Keempat penerbang TNI AU kala itu bergantian menerbangkan purwarupa Mirage 2000B (versi tandem) yang baru satu-satunya tersedia.
Pilot TNI AU duduk di kursi depan, sementara instruktur dari Prancis menempati kursi belakang yang merupakan tempat bagi instruktur.
Selain terkenal memiliki manuvernya yang tangkas, Mirage 2000 terbilang istimewa karena sanggup membawa rudal antikapal AM-39 Exocet.
Sementara F-16A/B yang jadi pesaingnya tidak bisa membawa rudal Harpoon buatan AS. Kemampuan mengusung rudal antikapal ini baru terwujud pada varian F-16C/D.
Meskipun memiliki peluang besar, faktanya akhirnya pemerintah Indonesia memutuskan membeli 12 unit F-16 Fighting Falcon (8 F-16A dan 4 F-16B).
Kegagalan Mirage 2000 kala itu bukanlah akhir cerita, karena tak lama lagi TNI AU akan diperkuat selusin (12) Mirage 2000-5 dari Qatar yang telah mendapatkan persetujuan dari Prancis.
Seperti diberitakan Airspace Review sebelumnya, jet tempur bersayap delta tersebut akan dikirimkan oleh Defense Conseil International (DCI), sebuah perusahaan swasta milik Prancis yang berbasis di Qatar menggunakan pesawat kargo jumbo Antonov An-124.
-RBS-
Usia pesawat mirage bekas Qatar sdh berumur 26 thn, masa pakai cuma tinggal 5 thn,dgn harga per unit 1 T.. ? Pemborosan dan keputusan yg sangat Tidak bijak… Tehnologi pesawat juga sdh usang dari generasi yg terbaru.. Adeuuuh !
Daripada diam saja nunggu Rafale yang paling cepat datang 2026, Mirage ini digunakan untuk mengisi kekosongan itu!
Apalagi tahun depan adalah tahun pemilu, TNI harus memiliki absolute power yang bisa diandalkan bila terjadi kekacauan/ kekisruhan di Indonesia!
Dengan kolaborasi Sukhoi, F-16, dan Mirage diharapkan TNI-AU sudah mumpuni dalam menetralisir segala sesuatu gangguan yang terjadi di Nusantara ini.