Ukraina tolak mentah-mentah usulan perdamaian dari Prabowo, Reznikov: Kedengarannya seperti rencana Rusia

Prabowo Subianto dan Olekxii ReznikovKemhan, Bloomberg

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menolak mentah-mentah usulan perdamaian negaranya dengan Rusia yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam pidatonya di forum Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6).

Reznikov bahkan menyebut usulan Prabowo tersebut sebagai proposal yang “aneh”.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengajukan gagasan mengenai perdamaian Ukraina-Rusia saat ia menjadi pembicara pada KTT pertahanan tahunan yang diselenggarakan oleh IISS (International Institute for Strategic Studies) tersebut.

Rencana yang diusulkan Prabowo termasuk penghentian segera permusuhan, gencatan senjata pada posisi saat ini, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pengamat dan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Prabowo juga menyarankan sebuah referendum di wilayah yang disengketakan yang diselenggarakan oleh PBB.

“Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia,” ujar Reznikov yang menghadiri langsung Shangri-La Dialogue di Singapura. Ia pun menegaskan tidak memerlukan mediator.

“Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini,” tandasnya.

Diberitakan Al Arabiya, China telah mempresentasikan rencana perdamaiannya sendiri untuk mengakhiri perang – daftar proposal yang dianggap tidak jelas dan ditanggapi dengan skeptis oleh politisi Uni Eropa.

Sementara Beijing yang mengatakan pihaknya adalah netral dalam konflik Rusia-Ukraina, telah dikritik karena menolak untuk mengutuk invasi Moskow.

Sebaliknya, Amerika Serikat dan sekutu Barat telah mengirimkan miliaran dolar senjata dan bantuan lain ke Ukraina sejak invasi Rusia.

Jakarta, yang menyukai diplomasi nonblok, sebelumnya juga telah berupaya mengajukan usulan perdamaian.

Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan perjalanan ke Kyiv dan Moskow dan bertemu dengan para pemimpin negara tahun lalu, sementara negaranya memimpin blok ekonomi utama G20.

Proposal Prabowo pada pertemuan puncak pada hari Sabtu juga dikritik oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.

“Kita perlu membawa perdamaian ke Ukraina, tetapi itu harus menjadi perdamaian yang adil, bukan perdamaian penyerahan,” kata Borrell, mengomentari usulan Indonesia.

Indonesia memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, tetapi tidak menerapkan sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Surat Kabar Kyiv Post menulis, dalam pidatonya Prabowo meninggikan suaranya dengan mengatakan, “Tanyakan kepada orang Indonesia sudah berapa kali mereka diserbu. Pelanggaran kedaulatan tidak hanya terjadi di Eropa.”

“Saya mengedepankan rencana resolusi konflik,” ujar Prabowo. “Saya tidak mengatakan siapa yang benar atau siapa yang salah,” lanjutnya.

Pidato Prabowo Subianto dapat disaksikan dalam rekaman yang ada di kanal YouTube.

Prabowo menandaskan bahwa Indonesia mendukung resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia.

-JDN-

One Reply to “Ukraina tolak mentah-mentah usulan perdamaian dari Prabowo, Reznikov: Kedengarannya seperti rencana Rusia”

  1. Rencana realistis dan adil. Itu juga satu2nya cara untuk mencari kebenaran di situasi yg abu-abu, bukan hitam-putih.

    Alasan menolak mungkin karena mereka yakin bakal kalah referendum. Apalagi jika dukungan militer sudah terbukti tidak berguna secara strategis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *