AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pameran pertahanan LIMA 2023 di Langkawi, Malaysia pada 23-27 Mei lalu, Angkatan Laut Malaysia (RMN) menampilkan fregat andalannya kelas KD Lekiu.
Seperti diketahui, RMN memiliki dua fregat yang dibangun oleh galangan kapal Inggris, Yarrow Shipbuilders, di Glasgow (sekarang BAE Systems Surface Ships).
Kapal pertama dinamai KD Lekiu (FFG30). Kapal ini diluncurkan pada Desember 1994 dan resmi berdinas Mei 1999.
Sedangkan kapal kedua KD Jebat (FFG29) diluncurkan pada Mei 1995 dan berdinas sejak November 1999.
Untuk spesifikasinya, kapal fregat ini memiliki bobot perpindahan 2.270 ton, panjang 106 m, dan lebar 12,8 m. Kapal diawaki 146 personel, termasuk 18 perwira.
Kapal ditenagai oleh empat mesin diesel MTU 20V 1163 TB93 yang menghasilkan tenaga 16.000 ps. Hal ini memungkinkan kapal memiliki kecepatan 28 knot (52 km/jam) dengan jangkauan operasionalnya hingga 5.000 mil (8.000 km).
Fregat kelas KD Lekiu ini dilengkapi dengan sensor dan sistem pemrosesan canggih. Mengadopsi sistem BAE Systems Insyte Nautis F sebagai sistem tempurnya.
Rangkaian radarnya meliputi radar pencarian permukaan Ericsson Sea Giraffe-150, radar pencarian udara Thales Netherlands (Signaal) DA-08, dan radar navigasi Thales Defense I-band.
Kapal juga menampilkan berbagai radar pengendali tembakan, seperti Marconi 1802SW, sistem data tempur Alenia Marconi Systems Nautis F, Radamec Series 2000 Optronic weapon director, dan radar pengendali tembakan BAE SYSTEMS 1802.
Fregat menggunakan imager termal BAE Type V 3001 dan sonar Thales Underwater Systems Spherion TSM 2633 LF untuk meningkatkan kesadaran situasional.
Dalam hal perang elektronik (EW), Fregat Kelas KD Lekiu dilengkapi dengan sistem Electronic Support Measures (ESM) Mentor-A BAE, dan sistem penanggulangan elektronik (ECM) Thales Defense Scimitar.
Juga mengusung dua peluncur Super Barricade 12-barrel untuk penempatan umpan, serta menggunakan umpan torpedo Graseby Sea Siren untuk meningkatkan kemampuan pertahanan.
Persenjataan fregat termasuk meriam Bofors 57 mm, dua kanon MSI DS30B 30 mm, dan 16 sel Sistem Peluncuran Vertikal (VLS) untuk rudal permukaan ke udara Sea Wolf.
Lalu delapan rudal antikapal Exocet MM40 Block 2 dan fitur dua paket peluncur untuk tiga Eurotorp B515 torpedo antikapal selam A244-S.
Fregat Kelas KD Lekiu dapat menampung satu helikopter Super Lynx 300 dan memiliki hanggar di buritannya.
Untuk memperpanjang usia pakainya, fregat kelas KD Lekiu telah menjalani program peremajaan terbatas pada tahun 2015.
Dalam program SLEP (Service Life Extension Program) ini, kedua kapal mendapatkan peningkatan termasuk Thales Vigile 100 Mk2 ESM menggantikan BAE Mentor A, lalu Chess Dynamics Sea Eagle FCEO menggantikan BAE Type V 3001 dan radar navigasi Terma Scanter 6000.
-RBS-