AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mesir diberitakan sedang berunding dengan China untuk pembelian 12 unit jet tempur multiperan Chengdu J-10 Vigorous Dragon (NATO: Firebird) guna memperkuat Angkatan Udaranya.
Sebelumnya dilaporkan oleh Tactical Report, Kementerian Pertahanan Mesir akan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Grup Industri Pesawat Chengdu di pameran LIMA 2023, Langkawi Malaysia.
Menurut sumber tersebut, Mesir tertarik untuk mengakuisisi versi J-10C yakni versi upgrade dari J-10B yang dilengkapi dengan radar AESA baru serta Pencari Inframerah Pencitraan (IIR) PL-10.
Pesawat ditenagai sebuah mesin turbofan Shenyang WS-10 yang menghasilkan daya dorong 120–140 kN.
Saat ini Angkatan Udara Mesir diperkuat dengan jet tempur MiG-29 era Uni Soviet dan terbaru Dassault Rafale dari Prancis.
Sebelumnya Angkatan Udara Mesir gagal mendapatkan Su-35 Flanker-E Rusia akibat tekanan Amerika Serikat dengan CAATSA-nya.
Selain Mesir, Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi juga tengah mengincar J-10C dari China untuk menggantikan posisi jet tempur Panavia Tornado.
Masih menurut Tactical Report, Arab Saudi akan mulai menghapus 80 jet tempur multiperan Panavia Tornado miliknya secara bertahap.
Saat ini, Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi diperkuat dengan 200 unit F-15S/SA Strike Eagle, 60 unit F-15C Eagle, 21 unit F-15D Eagle, dan 72 Eurofighter Typhoon.
Diketahui, hubungan Arab Saudi dengan China semakin kuat beberapa tahun belakangan.
Terlebih lagi, China setuju untuk membeli minyak dari Arab Saudi dan Arab Saudi setuju untuk menerima mata uang Yuan China dalam kesepakatan tersebut.
Chengdu J-10C adalah pesawat generasi 4, 5 yang bersaing dengan Lockheed Martin F-16V Viper dari Amerika Serikat dan Rafale dari Prancis serta MiG-35 dari Rusia.
-RBS-
“Saat ini Angkatan Udara Mesir diperkuat dengan jet tempur MiG-29 era Uni Soviet dan terbaru Dassault Rafale dari Prancis.”
Tidak hanya MiG-29M saja, inventori milik Angkatan Udara Mesir (EAF) untuk lini pesawat tempur mulai dari Alpha Jet, Mirage-5, Mirage 2000, F-16 berbagai variant, dan Rafale jika ditotal semuanya berdasarkan sumber dari flightglobal.com (dengan heli, pesawat angkut dll) kekuatannya sekitar 1.069 unit.
Selain kabar akuisisi J-10C tersebut dari Tiongkok, AU Mesir juga sedang menjajaki kemungkinan akuisisi FA-50 dari Korsel. Jika keduanya jadi dibeli makin mempertajam taringnya sebagai kekuatan udara terbesar di benua Afrika khususnya Afrika Utara selain Algeria.