AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia dilaporkan telah meningkatkan produksi rudal hipersonik Kh-47M Kinzhal. Pada bulan Mei, Rusia disebut telah memiliki 80 rudal. Jumlah ini meningkat dari 50 unit pada bulan Januari lalu.
Artinya, selama tiga bulan pada Februari, Maret, dan April, Rusia memproduksi 10 rudal setiap bulan.
Penilaian ketersediaan Kh-47M Kinzhal Rusia ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, seperti diberitakan Bulgarian Military (24/5).
Jika informasi ini benar, maka berarti peningkatan produksi Kh-47M Kinzhal sangat signifikan. Sebab, sebelumnya Rusia hanya sanggup memproduksi dua rudal saja perbulannya.
Mengenai Kh-47M Kinzhal (Belati), rudal udara ke permukaan ini dapat dibekali dengan hulu ledak konvensional ataupun nuklir. Rudal ini memiliki jangkauan serangan lebih dari 2.000 km.
Rudal hipersonik ini dirancang untuk melesat dengan kecepatan lebih dari sepuluh kali kecepatan suara (Mach 10) atau sekitar 12.300 km/jam.
Kecepatan yang luar biasa dan kemampuan Kh-47M Kinzhal untuk bermanuver ke target membuat mereka sangat sulit untuk dilacak dan ditembak jatuh.
Rusia mengklaim sistem rudal Kh-47M Kinzhal yang diluncurkan dari jet MiG-31K atau pembom Tu-22M3 ini tidak bisa dihentikan oleh sistem senjata pertahanan udara Ukraina ataupun milik negara Barat saat ini.
Namun demikian, pada serangan Rusia 16 Mei 2023 lalu, Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan enam Kh-47M Kinzhal menggunakan sistem rudal Patriot.
Namun pernyataan tersebut disanggah oleh Rusia.
-RBS-