AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perbaikan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan senjata artileri Krasnopol dan Kitolov serta ranjau Gran berdasarkan pengalaman Operasi Militer Khusus di Ukraina, telah dimasukkan dalam produksi massal.
Hal ini dilaporkan TASS mengutip penjelasan perusahaan induk Sistem Presisi Tinggi, bagian dari Rostec, di pameran senjata MILEX-2023 di Minsk, Belarus.
“Modifikasi, dengan mempertimbangkan pengalaman penggunaan amunisi berpemandu dalam pertempuran, dilakukan segera dan diperkenalkan ke dalam produksi massal. Mereka bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan produk,” kata perusahaan induk.
KM-8 Gran dibuat oleh Biro Desain Instrumen Tula yang dinamai sesuai nama Akademisi A. G. Shipunov (KBP, bagian dari Sistem Presisi Tinggi).
Menurut data dari sumber terbuka, sistem ini dirancang untuk menembak dari hampir semua mortir smoothbore dan rifled kaliber 120 mm.
Senjata ini menyerang target dan struktur teknik tunggal dan kelompok, lapis baja dan tidak lapis baja.
Dasar dari sistem ini adalah tembakan mortir fragmentasi eksplosif tinggi dengan kepala pelacak tipe laser 9E430.
Sistem ini juga mencakup penanda-pengukur target laser. Jarak tembak minimal 1.500 m dan maksimal 9.000 m.
Sistem artileri berpemandu presisi tinggi Kitolov juga dikembangkan oleh Biro Desain yang dinamai V.I. Shipunov.
Senjata ini mencakup proyektil fragmentasi eksplosif tinggi yang dapat disesuaikan dengan kepala pelacak semi-aktif dan penunjuk jarak laser untuk membidik target.
Kitolov dirancang untuk menghancurkan target lapis baja dan struktur teknik dari tembakan pertama. Ada versi proyektil untuk kaliber 120 mm dan 122 mm.
Sistem artileri presisi tinggi Krasnopol yang dapat diperbaiki juga dikembangkan oleh spesialis KBP.
Selain proyektil berpemandu fragmentasi eksplosif tinggi ini juga mencakup penunjuk jarak laser, yang dengannya produk diarahkan ke target.
Proyektil kaliber 152 mm dapat digunakan oleh semua jenis sistem artileri, termasuk Self-Propelled Howitzer modern Msta-S, Msta-SM dan Koalitsiya-SV.
Kisaran penerbangannya mencapai 20 km dan berat hulu ledak 8 kg. Penunjuk target Krasnopol mampu secara bersamaan menangkap hingga tiga target.
Proyektil Krasnopol-M2 yang merupakan modifikasi terbaru memiliki kaliber 155 mm, jarak tembak yang lebih panjang (26 km), dan akurasi mengenai sasaran kecil juga telah ditingkatkan.
Selain itu, telah ditingkatkan kekuatan tempur dan kemampuannya untuk digunakan kapan saja sepanjang hari dalam berbagai kondisi cuaca.
-JDN-