AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Inggris mengirimkan 1.500 prajurit Angkatan Bersenjatanya ke Estonia untuk ambil bagian dalam latihan NATO skala besar di Estonia akhir bulan ini.
“Ratusan pasukan Inggris dari seluruh Angkatan Bersenjata kami akan kembali berlatih dengan personel dari 11 negara NATO, menunjukkan kekuatan interoperabilitas kami dengan negara-negara mitra dan komitmen gabungan kami untuk Aliansi NATO,” kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, dikutip Sky News.
Latihan tahunan Spring Storm akan melibatkan sekitar 14.000 prajurit dan menjadi latihan NATO terbesar tahun ini.
Inggris mengirim lebih banyak pasukan menyusul keputusannya untuk menambah jumlah pasukannya di bawah program Enhanced Forward Presence (eFP).
Unit NATO akan melatih berbagai taktik tempur, termasuk badai parit, pertempuran infanteri ringan, koordinasi dengan kendaraan lapis baja dan operasi pengintaian, menurut laporan tersebut.
Selain Inggris, pasukan Prancis, yang juga merupakan bagian dari eFP, akan berpartisipasi dalam latihan tersebut.
“Battlegroup kami sepenuhnya terintegrasi dengan Brigade Estonia ke-1 dan membawa pasukan Inggris dan Prancis yang sangat terlatih dan cakap ke lapangan. Kami akan membawa berbagai kemampuan serangan keras dari Tank Tempur Utama (MBT), anti-tank, dan artileri hingga penembak jitu, mortir, insinyur, dan pengendali udara taktis,” kata Letnan Kolonel Steve Wilson, Komandan Resimen Lapis Baja Queen’s Royal Hussars.
Unit-unit NATO akan melatih berbagai taktik tempur, termasuk badai parit, pertempuran infanteri ringan, koordinasi dengan kendaraan lapis baja dan operasi pengintaian, menurut pernyataan itu.
-KMZ-