AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebelumnya lebih dikenal sebagai Fuerza Aérea Venezolana (FAV), namun pada akhir 2008 Angkatan Udara Venezuela berganti nama menjadi Aviación Militar Nacional Bolivariana (AMV).
FAV (selanjutnya AMV) yang didirikan pada 22 Juni 1946 ini pernah menjadi salah satu Angkatan Udara terkuat di kawasan Amerika Selatan hingga era 1990-an.
Dalam upaya kudeta terhadap Pemerintah resmi Venezuela tahun 1992, unsur-unsur Angkatan Udara Venezuela menjadi peserta kunci dalam pemberontakan.
Unit FAV di Pangkalan Udara El Libertador di bawah komando Brigadir Jenderal Visconti menguasai pangkalan udara dan kemudian melancarkan serangan ke ibu kota.
Pesawat serang ringan OV-10 dan T-27, serta jet tempur Mirage III di bawah komando Visconti membombardir sasaran di ibu kota dan pangkalan udara loyalis, berhasil menghancurkan lima jet tempur F-5A Tiger di darat.
Dua pilot loyalis pemerintah berhasil mengudara dengan Jet Tempur F-16 dan menembak jatuh dua OV-10 dan satu Tucano. Dua lagi OV-10 pemberontak hilang karena tembakan pasukan darat pro pemerintah.
Saat keadaan berbalik pada upaya kudeta yang gagal, Jenderal Visconti dan anak buahnya melarikan diri dengan dua C-130, termasuk dua Mirage lll, satu OV-10, dan beberapa helikopter SA 330 Puma.
Saat ini AMV masih memiliki armada yang cukup besar, diperkuat dengan kombinasi produk Barat dan Timur.
Untuk pesawat pemukul, tersedia 22 jet tempur multiperan Sukhoi Su-30MK2 Rusia, lalu 20 F-16A Fighting Falcon, dan empat versi tandem F-16B dari AS. AMV juga memiliki enam pesawat tempur gaek F-5A.
AMV mengoperasikan pesawat misi khusus berupa satu Fairchild Metroliner III EW Reconnaissance dan satu Jet Tanker Boeing 707 buatan AS.
Untuk pesawat angkut berat, AMV memiliki tiga Lockheed Martin C-130H Hercules dari AS dan delapan Shaanxi Y-8 buatan China.
Pesawat transpor lainnya adalah tiga Dornier Do 228NG dari Jerman, dua Short 360 Inggris, lima King Air 200/350 buatan AS, empat Cessna 208 dari AS, satu Cessna Citation II VIP serta satu Fairchild Metroliner IV dari AS.
Untuk pesawat dan helikopter latih, AMV mengoperasikan 23 jet Hongdu K-8 China, 18 Embraer EMB 312 dari Brazil, enam Diamond DA42, selusin SIAI-Marchetti SF.260 Italia. Juga dua helikopter Enstrom 280 dan 12 Enstrom 480 dari AS.
AMV juga mengoperasikan pesawat tanpa awak yakni selusin SANT Arpia yang dibuat berdasarkan UAV Ghods Mohajer lisensi dari Iran.
-RBS-