AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet Latih Lanjut/Pesawat Tempur Ringan BAE Hawk 100/200 yang berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Oman akan dijual ke Uruguay. Situs pertahanan asal Spanyol, Defensa.com memberitakan hal ini.
Disebutkan, sebuah perusahaan Amerika Serikat bernama Falcon Air telah menawarkan kepada Uruguay delapan Hawk 100/200. Terdiri dari dua Hawk 100 dan enam Hawk 200.
Diungkapkan pula bahwa penjualan termasuk suku cadang dan kelengkapan tersebut bernilai 110 juta dolar.
Seperti diketahui, Malaysia telah memutuskan untuk mengganti BAE 100/200 dengan pesawat KAI FA-50 asal Korea Selatan. Sementara Indonesia dan Oman disebut akan memensiunkan pesawat yang sama.
Terkait Hawk 100/200 Malaysia, Negeri Jiran mendatangkan 18 pesawat buatan Inggris ini pada 1990-an, yang terdiri dari delapan Hawk 100 dan 10 Hawk 200.
Beberapa pesawat milik TUDM masih mempunyai jam terbang yang panjang, artinya masih dapat digunakan hingga tahun ke depan.
Dilansir situs Defence Security Asia, Kementerian Pertahanan Malaysia telah menandatangani kontrak pembelian dengan KAI untuk mendapatkan 18 jet FA-50 Block 20. Empat pesawat gelombang pertama akan diterima Angkatan Udara Malaysia (TUDM) pada 2026.
Sementara berita penjualan Hawk 100/200 untuk Angkatan Udara Uruguay milik TNI AU belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait.
Selain delapan BAE Hawk 100/200, Angkatan Udara Uruguay juga ditawari enam pesawat serang ringan Embraer EMB-312F dari Brasil untuk menggantikan IA-58 Pucara buatan Argentina.
-RBS-