AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Armada Laut Hitam Angkatan Lait Rusia bakal menghadapi ancaman baru, di mana Ukraina telah mengembangkan torpedo berkeliaran baru untuk menghadapi kapal perang Rusia.
Torpedo yang disebut sebagai Toloka ini dikembangkan oleh kelompok Ukraina, Brave-1, yakni sebuah tim khusus untuk pengembangan senjata berdasarkan keadaan dan sifat perang di Ukraina.
Torpedo baru lebih merupakan jenis amunisi yang berkeliaran, dengan fleksibilitas komparatif.
Feksibilitas Toloka tercapai berkat sistem pendorong yang dipasang di ujung setiap penyetabil horizontal. Pendorong ini digunakan untuk penggerak dan kemudi.
Toloka memiliki tiang komunikasi yang dilengkapi dengan kamera untuk mencari target yang akan dihantamnya.
Jenis senjata seperti itu sulit dideteksi oleh musuh karena mereka berada di atas permukaan air dan berdimensi kecil.
Toloka memiliki panjang 4 m. Torpedoi ini diklaim memiliki jangkauan 1.200 km atau radius aksi 400 km.
Namun tak disebutkan berapa kecepatan lajunya di air juga berapa besar muatan hulu ledak yang dibawanya.
Tentang Brave-1, dibentuk atas inisiatif dari pemerintah Ukraina dengan mengumpulkan para pakar untuk memperkenalkan solusi inovatif dan proposal untuk teknologi senjata baru yang dapat melayani tentara Ukraina.
Siapa pun dapat memberikan ide mereka dengan mendaftar dan mengirimkan proposal melalui website khusus. Ide-ide yang disetujui selanjutnya akan dikembangkan dan diuji.
Saat ini Ukraina memiliki cukup banyak akses ke mitra Baratnya, yang dapat dengan mudah memberikan hibah dana atau bantuan teknologi untuk memproduksinya.
-RBS-