AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk pertama kalinya pesawat tempur tak berawak Bayraktar Kizilelma dan UAV Bersenjata (UCAV) Bayraktar Akinci melakukan penerbangan bersama pertamanya.
Penerbangan dilakukan di Pusat Pelatihan dan Uji Penerbangan Akinci di Distrik Çorlu dekat Ankara, Turki.
Sebuah video yang diunggah oleh petinggi Baykar Selçuk Bayraktar menunjukkan Kizilelma lepas landas dan bertemu dengan drone Akinci di udara.
Kedua pesawat tak berawak itu terbang seara mandiri dalam formasi dekat.
Penerbangan tandem diharapkan dapat membantu Militer Turki mengeksplorasi tim tak berawak untuk pertempuran di masa depan.
Kizilelma diluncurkan pertama kali pada tahun 2021. Jet tempur nirawak ini ditenagai oleh mesin turbofan AI-322F dari Ukraina.
Perusahaan mengatakan, Kizilelma dapat terbang hingga lima jam pada ketinggian maksimum 40.000 kaki (12,2 km) dan kecepatan Mach 0,9.
Jet ini dilengkapi dengan radar AESA dari Aselsan dan dapat meluncurkan rudal udara ke udara Bozdogan dan Gokdogan.
Sementara Akinci dirancang untuk melakukan misi serangan udara ke darat dan udara ke udara.
Akinci memiliki fitur pendaratan dan lepas landas yang sepenuhnya otomatis. Drone ini dapat membawa muatan seperti bom MK-82 yang diberi pemandu, amunisi pintar mini MAM-C, dan rudal L-UMTAS.
Turki sedang mengakselerasi kemajuan teknologi dirgantaranya dengan menghasilkan produk-produk terbaru pesawat berawak maupun tidak berawak.
Program yang juga sedang dipercepat adalah jet tempur generasi TF-X yang sudah mulai melakukan uji jalan di landasan.
-JDN-