AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam keadaan perang yang panjang, selalu muncul kreativitas pengembangan peralatan yang sesuai kebutuhan di lapangan.
Terkadang barang tersebut dikembangkan menggunakan bahan dari yang bukan peruntukan sebenarnya dan menggunakan peralatan seadanya.
Salah satu contohnya adalah penggunaan kendaraan ekskavator sipil yang disulap menjadi wahana penyapu ranjau.
Seperti diketahui, ekskavator adalah mesin pengeruk tanah atau penggalian tanah, biasanya untuk proyek pembangunan sipil.
Sistem pembersih ranjau berbasis ekskavator ini dikembangkan dengan dukungan Dewan Pertahanan Kryvyi Rih, Ukriana.
Mereka membutuhkan waktu empat bulan untuk merancang dan memproduksinya hingga mengujinya.
Sistem ini mencakup badan utama ekskavator beserta lengannya, perangkat rantai pemukul berputar dengan pelindung di bagian depan, dan perisai lapis baja pada kabin pengemudi/operator.
Palu pemukul yang dibaut pada rantai memiliki kekuatan tumbukan 1.500 hingga 1.700 kg. Namun dengan kekuatan 150 kg saja sudah cukup untuk meledakkan ranjau yang ditanam.
Perangkat palu pemukul ini terletak jauh dari perisai lapis baja sang operator, sekitar 2 m jaraknya, yang menjamin keselamatan operator dan excavator itu sendiri.
Mesin pembersih ranjau modifikasi ini bergerak dengan kecepatan hingga 2 km/jam saat melakukan tugasnya.
-RBS-