AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Imbas Perang Rusia-Ukraina membuat Militer Jerman berupaya membenahi diri dengan meningkatkan kekuatan militernya.
Salah satunya adalah dengan memperkuat Angkatan Darat Jerman dengan Tank Tempur Utama (MBT) baru. Terakhir Angkatan Darat Jerman mendapatkan MBT pada tahun 1992.
Untuk diketahui, tank baru tersebut bukan Leopard 2A7+ seperti banyak yang diinformasikan belakangan atau MBT baru KF-51 Panther rancangan Rheinmetall.
Menurut sumber Prancis, Berlin sedang mempersiapkan pesanan untuk Krauss-Maffei Wegmann (KMW) produsen tank Leopard, seperti diberitakan Bulgarian Military (15/4).
Order tersebut mencakup penggantian 18 tank Leopard 2A6 yang disumbangkan ke Ukraina, dan tank tersebut adalah Leopard 2A8 yang dikembangkan dari seri 2A7.
Kementerian Pertahanan Jerman diperkirakan setidaknya membeli 18 tank Leopard 2A8 dengan opsi beberapa ratus lagi.
Namun demikian, rencana tersebut masih harus disetujui oleh Parlemen Jerman karena nilai kontrakyang melebihi 25 juta euro.
Nah, informasi versi 2A8 sedikit diketahui, tetapi sudah ada sejak pertengahan 2020.
Tank ini ditengarai pengembangan lebih lanjut dari varian Leopard 2A7HU. Tank ini dikembangkan untuk Hungaria yang memesannya 44 unit.
Leopard 2A8 akan memiliki mesin baru yang lebih efisien dan bertenaga serta mengintegrasikan Trophy APS dan sistem kesadaran situasional menyeluruh dengan kemampuan fusi sensor.
Namun demikian masih tetap mempertahankan persenjatan utama versi Leopard 2A7 yakni kanon Rheinmetall Rh-120 kaliber 120 mm.
Jalur produksi Leopard 2A7 masih berjalan, selain pesanan Hungaria juga datang dari Qatar. Dengan dasar ini pengembangan dan produksi versi 2A8 lebih mudah dan cepat apalagi dalam jumlah yang tak besar.
Sementara untuk mendapatkan MBT baru seperti Rheinmetall KF-51 Panther atau proyek MGCS yang dikembangkan bersama Prancis lebih lama. Kedua tank ditujukan untuk menggantikan Leopard 2 Jerman dan Leclerc Prancis.
-RBS-