AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Malaysia dilaporkan telah meninjau rencana akuisisi Yavuz 155 mm Self-Propelled Howitzer dari Makina ve Kimya Endustrisi (MKE) Turkiye.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Malaysia telah membatalkan rencana akuisisi tersebut, meskipun dibantah oleh Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Utama Mohamad Hasan.
Dilansir APDJ (14/4), menurut jawaban tertulis Kementerian Keuangan, negara telah memutuskan untuk membatalkan pengadaan sistem Yavuz 155 SPH, meskipun Kementerian Pertahanan Malaysia terus membahas pelaksanaan proyek ini secara Pemerintah ke Pemerintah.
Seperti diketahui, selama beberapa tahun belakangan Angkatan Darat Malaysia telah meminta sistem SPH, tetapi gagal mendapatkan senjata artileri ini.
Sementara itu Amerika Serikat menawarkan untuk menjual 30 unit M109A5 155 SPH melalui Excess Defense Articles (EDA), tetapi ini tidak berhasil dan dibatalkan pada tahun 2019.
Juga telah ada diskusi sebelumnya dengan Nexter Prancis dan perwakilan lokalnya ADS (Advanced Defense Systems) yang menawarkan CAESAR 155 SPH.
Juga dilaporkan pada tahun 2022, bahwa ada diskusi dengan perusahaan Slovakia Konstruckta Defense yang menawarkan EVA 155 SPH.
Dengan pembatasan Yavuz 155 SPH, maka akan terbuka kembali peluang bagi para produsen SPH untuk menawarkan produknya ke Malaysia.
-RBS-