Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia sedang menyiapkan Unit Pemburu Tank untuk melawan MBT NATO yang telah diterima Ukraina dari sekutu Baratnya. Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat senior pertahanan Rusia pada 10 April 2023.
.
Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, Evgeny Arifulin, Direktur Pusat Pelatihan Militer yang berlokasi di Rusia tengah dekat Nizhny Novgorod, menyatakan bahwa Yunus-Bek Yevkurov, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, telah memberikan arahan untuk membentuk unit tersebut.

Ditambahkan, Militer Rusia telah mengembangkan pedoman instruksional untuk mencapai tujuan tersebut, yang saat ini dilaksanakan di fasilitas pelatihan.

Selain melatih pemburu tank, fasilitas tersebut juga memberikan pelatihan di berbagai bidang lain, seperti penembakan artileri dan pengoperasian sistem rudal.

Diberitakan EurAsian Times (11/4), fasilitas itu dapat melatih hingga 700 prajurit secara bersamaan.

Di sana, Militer Rusia juga telah mempelajari secara menyeluruh semua jenis tank, termasuk M1 Abrams Amerika, Leopard 2 Jerman, Challenger 2 Inggris, dan Leclerc Prancis.

Anggota kelompok pemburu tank dilatih oleh instruktur berpengalaman yang telah berpartisipasi dalam berbagai pertempuran dalam beberapa tahun terakhir, termasuk operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.

Tercatat juga bahwa kelompok-kelompok ini hanya terdiri dari beberapa tentara, yang sebagian besar dilengkapi dengan peluncur peluru kendali antitank dan sebagian besar menggunakan drone pengintai.

Salah satu senjata pelumat tank andalan militer Rusia adalah rudal antitank (ATGM) Kornet 9M133 yang dijuluki NATO sebagai AT-14 Spriggan.

Kornet memiliki panjang 120 cm, diameter 15,2 cm, dan berat rudal 27 kg serta tabungnya 2 kg. Kemudian ditambah tripod dan rudal siap tembak, sehingga berat totalnya mencapai 63,7 kg.

Kornet mampu menyerang target kendaraan lapis baja apapun termasuk MBT, dengan menggunakan sistem pemandu sinar laser yang andal dan mudah digunakan.

Jangkauan operasional Kornet mulai dari jarak 100 m hingga 5.500 m untuk versi standar, dan 100 m hingga 8.000 m untuk versi Kornet-EM.

Kornet sendiri sudah mendapatkan cap battle proven, kenyang pengalaman dalam banyak palagan, yang menjadi momok MBT ataupun jenis ranpur lainnya.

Debut Kornet adalah saat digunakan dalam Perang Irak 2006. Menyusul kemudian dalam Perang Lebanon, Konflik Israel–Palestina, Krisis Libya, Perang Saudara Suriah, Perang di Donbass, Perang Saudara Yaman, Konflik Nagorno-Karabakh hingga Perang Rusia-Ukraina.

-RBS-