AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat cemas dan menghkhawatirkan peningkatan dominasi udara Rusia setelah Moskow mengganti pengerahan jet-jet tempur lama dengan yang baru di Ukraina, salah satunya adalah Su-35.
ABC News dalam laporannya pada hari Senin (27/3) menuliskan, telah terjadi dominasi yang meningkat di langit zona konflik di Ukraina timur, mengacu pada pernyataan seorang pejabat senior Ukraina.
Ini adalah perubahan yang berpotensi mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Sebab, tulis portal tersebut, ketidakmampuan Rusia untuk mencapai superioritas udara total selama perang berjalan sebelumnya merupakan kunci keberhasilan Ukraina di medan perang. Sekarang, situasinya menjadi terbalik.
Dalam pengarahan minggu lalu kepada wartawan, seorang pejabat Barat bahkan meremehkan kemampuan Rusia dengan mengatakan bahwa langit Ukraina telah dibentengi oleh pertahanan udara dan rudal darat ke udara.
Pejabat senior di Kyiv, yang secara eksklusif berbicara kepada ABC News mengatakan, Rusia telah mengganti model pesawat lama dengan Su-35 yang lebih modern.
Su-35 dilengkapi dengan radar yang sangat efektif dan rudal jarak jauh, kata pejabat itu. Rusia menggunakan pesawat ini untuk menyerang jet Ukraina di udara dan untuk operasi dukungan darat.
“Superioritas udara (Rusia) adalah risiko nyata,” ujar pejabat tersebut.
Dua pejabat Ukraina lainnya telah mengonfirmasi bahwa dominasi Rusia di atas zona pertempuran adalah masalah utama. Rusia memiliki pesawat 12 kali lebih banyak daripada Ukraina.
“Ini adalah masalah. Apa yang terus kami katakan kepada Amerika adalah bahwa pada akhirnya tidak ada solusi lain selain memberi kami jet tempur Barat,” ujar mereka.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak untuk membantu Ukraina dengan jet tempur F-16.
“No!” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih saat ditanya apakah ia akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, pada Januari lalu.
-Poetra-