AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Intelijen Ukraina telah mengunggah foto-foto dari hasil pembedahan drone kamikaze Geran 2 (Shahed-136) milik Rusia yang digunakan menyerang fasilitas instruktur di Ukraina.
Cukup mengejutkan, setelah membongkar Geran 2 para ahli Ukraina sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar suku cadang diproduksi oleh negara-negara Barat.
Dilansir Military Cognizance (29/3), Ukraina mendapatkan drone Geran 2 secara utuh setelah menembak jatuh drone ini dari ketinggian 150 m dengan senjata ringan.
Intelijen Ukraina mengatakan bahwa drone kamikaze ini memiliki hulu ledak seberat 40-50 kg di dalamnya.
Bagian terpenting dari drone ini adalah antena CRPA, yang digunakan untuk melawan tindakan peperangan elektronika musuh.
Disebutkan, dengan membedah Geran 2, memungkinkan militer Ukraina mendeteksi kelemahan dan menemukan metode intersepsi yang lebih efektif.
Ukraina dan Barat sebelumnya mencurigai bahwa Geran 2 adalah pesawat tak berawak bunuh diri Shahed-136 yang diproduksi oleh Iran dan dibeli oleh Rusia untuk dicat ulang.
Iran mengakui pernah menjual sejumlah kecil UAV ke Rusia sebelum perang di Ukraina pecah, tetapi telah berhenti memasok lebih banyak.
Sementara Moskow mengklaim hanya menggunakan drone domestik dalam perang dengan Ukraina.
Diketahui, Rusia mulai menggunakan Geran 2 pada Oktober 2022 dalam upaya untuk menyerang infrastruktur vital Ukraina secara besar-besaran, menyebabkan Kyiv dan banyak kota besar tanpa listrik selama musim dingin.
Geran 2 dirancang untuk menghancurkan diri sendiri saat terjadi benturan dan memiliki kemampuan terbang rendah untuk menghindari radar.
Kelebihan Geran 2 lainnya adalah biaya per unitnya relatif murah dibandingkan dengan senjata yang lebih canggih seperti misil, sehingga sering digunakan dalam jumlah besar untuk menyerang infrastruktur atau posisi militer musuh.
Dengan hulu ledak kisaran 40-50 kg, Geran 2 dapat memberikan damage yang signifikan.
-RBS-