AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India belum mengumumkan pemenang dari kompetisi antara jet tempur Dassault Rafale M versus Boeing F/A-18E/F Super Hornet yang akan menjadi jet tempur berbasis di kapal induk terbaru India INS Vikrant.
Sebanyak 26 pesawat tempur baru mesin ganda tersebut akan diakuisisi oleh New Delhi melalui Komite Keamanan Kabinet (CCS) yang dipimpin oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.
Meski demikian, sudah ada desas-desus bahwa yang akan dipilih dan ditetapkan sebagai pemenanag adalah Rafale M dari Prancis.
Informasi ini disebarkan oleh laman New Indian Express pada 22 Maret 2023. Dikatakan bahwa Pemerintah India diperkirakan akan mengakuisisi lebih banyak jet Rafale dan kali ini untuk Angkatan Laut India.
Sumber yang diwawancarai menyebutkan, kontrak akuisisi Rafale M akan ditadatangani pada saat kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke India bulan ini.
Seperti diketahui, Rafale M dan Super Hornet beberapa bulan lalu telah mendemonstrasikan kemampuannya lepas landas di atas landasan buatan yang menyerupai kapal induk India. Selanjutnya, kedua jet tempur dari beda negara itu dievaluasi oleh tim untuk menentukan mana yang terbaik.
Pemilihan Rafale M disebut tidak lepas dari telah diakuisisinya 36 Rafale untuk Angkatan Udara India (IAF). Hal ini akan memberikan keuntungan khusus bagi India untuk melakukan negosiasi lebih lanjut dengan Prancis.
Namun sekali lagi, informasi ini bukanlah informasi resmi. Paling tidak, kita mengetahui dinamika dari info-info di bawah meja yang berkembang. Siapa yang akan menang? Lebih baik kita tunggu pengumuman resminya.
Persaingan antara Rafale M dan Super Hornet di India, mengingatkan kita pada persaingan antara HAL Tejas dengan KAI FA-50 Fighting Eagle di Malaysia.
Kedua perusahaan mengkalim akan menjadi pemenang, sampai akhirnya Kuala Lumpur mengumumkan FA-50 sebagai juaranya.
-Poetra-