AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Baru-baru ini Militer Filipina telah meluncurkan pengadaan untuk memperoleh sekitar 3.400 amunisi 105 mm untuk tank ringan Sabrah miliknya.
Proses penawaran untuk akuisisi 1.643 butir 105 mm High Explosive with Tracer (HE-T) dan 1.717 butir 105 mm High Explosive Squash Head with Tracer (HESH-T) telah dimulai, dikutip dari Army Recognition (24/3).
Seperti diketahui, Angkatan Darat Filipina telah menerima gelombang pertama tank Sabrah pada pertengahan Desember tahun lalu. Total sebanyak 18 unit telah dipesan.
Tank ringan Sabrah dikembangkan oleh Israel Military Industries (IMI) dalam kemitraan dengan perusahaan Israel lainnya yakni Elbit Systems.
Tank ini didasarkan pada sasis kendaraan lapis baja ringan roda rantai ASCOD (Austria Spanish Cooperation Development).
Ranpur ASCOD merupakan produk kerja sama antara Steyr-Daimler-Puch AG Austria dan General Dynamics Santa Bárbara Sistemas Spanyol (kedua perusahaan sekarang merupakan divisi dari unit General Dynamics).
Persenjataannya terbilang mumpuni, dengan mengusung kanon utama 105 mm. Senapan sekundernya berupa senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin berat 12,7 mm.
Sabrah memiliki sistem penargetan dan pengendalian tembakan yang canggih, termasuk pengintai laser dan komputer balistik, yang memungkinkan kru untuk melibatkan target secara akurat pada jarak jauh.
Untuk mengoperasikannya, Sabrah memiliki empat awak, termasuk pengemudi, penembak, pemuat munisi, dan komandan.
Tergolong tank ringan, Sabrah sangatlah lincah, mampu melaju hingga kecepatan maksimum 70 km/jam. Sanggup bertempur di lingkungan perkotaan, hutan, maupun gurun.
-RBS-