AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – General Dynamics Land Systems (GDLS) dari Amerika Serikat segera meluncurkan sistem pertahanan udara robotik jarak pendeknya yang dinamai TRX SHORAD (Tracked Robot eXperimental-Short Range Air Defense).
Robot tempur ini akan dipamerkan untuk pertama kalinya selama Simposium & Eksposisi Angkatan Darat AS, yang dijadwalkan pada 28 hingga 30 Maret 2023, di Von Braun Center di Huntsville, Alabama, Amerika Serikat.
Demonstran teknologi TRX dengan desain modular ini dikembangkan untuk mendukung program Robotic Combat Vehicle (RCV) milik Angkatan Darat Amerika Serikat.
Pada TRX versi SHORAD, kenderaan dilengkapi dengan turret bersenjatakan satu kanon otomatis 30 mm dan delapan rudal antipesawat jarak pendek, FIM-92B Stinger.
Kanonnya dapat membabat wahana udara yang terbang diketinggian rendah seperti drone, helikopter, maupun pesawat sayap tetap.
Begitu juga dengan rudal Stinger yang diusungnya mampu menyasar target hingga ketinggian maksimum 4,6 km dan jarak jangkau sejauh 8 km.
TRX dirancang GDLS untuk digunakan dalam operasi militer di wilayah yang berbahaya, termasuk lingkungan perkotaan, gurun, dan hutan.
Untuk spesifikasinya, TRX memiliki bobot 10 ton dan muatan 450 kg. Ditenagai oleh propulsi hibrida berupa mesin diesel dan motor listrik.
TRX dilengkapi dengan berbagai sensor, termasuk kamera, pengukur jarak laser, dan pencitra termal, yang memungkinkannya mendeteksi dan mengidentifikasi target pada jarak jauh.
Kendaraan ini dikendalikan dari jarak jauh oleh operator menggunakan pengontrol genggam atau komputer laptop.
Namun dapat juga beroperasi secara mandiri, menggunakan sensor onboard dan algoritma AI (Artificial Intelligence) untuk menavigasi dan menjalankan misi.
Dimensinya yang kompak menjadikan TRX SHORAD dapat diangkut dengan mudah lewat udara menggunakan helikopter angkut berat CH-47 Chinook dan pesawat C-130J Super Hercules.
-RBS-