AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara di Suriah. Tindakan ini sebagai balasan atas serangan drone yang mematikan terhadap pangkalan koalisi pimpinan AS di bagian timur laut negara itu, Pentagon mengumumkan.
Dikatakan, seorang kontraktor AS tewas akibat serangan drone dan lima tentara Amerika serta seorang kontraktor terluka.
“Kendaraan udara tak berawak satu arah (drone kamikaze) telah menyerang fasilitas pemeliharaan di dekat Kota Hasakah pada hari Kamis. Komunitas intelijen menilai UAV itu berasal dari Iran,” bunyi keterangan Pentagon.
Dalam pernyataan yang sama, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, dirinya telah mendapat arahan dari Presiden Joe Biden untuk mengizinkan serangan udara presisi malam hari di Suriah timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
“Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kami dengan impunitas,” tegas Austin. “AS akan selalu merespons pada waktu dan tempat yang kami pilih,” tambahnya.
Menteri pertahanan AS tidak mengungkapkan lokasi serangan, tetapi rekaman di media sosial diduga menunjukkan serangan itu dilakukan di Provinsi Deir ez-Zor yang berbatasan dengan Irak.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada penyiar Iran Press TV bahwa rudal AS tidak mengenai fasilitas apa pun yang terkait dengan kelompok Iran. Sebaliknya, pusat pengembangan pedesaan dan fasilitas biji-bijian diserang, klaim mereka.
“Tidak ada orang Iran yang terbunuh dalam aksi agresi,” kata penyiar itu.
Sekitar 900 tentara AS saat ini masih berada di timur laut Suriah yang kaya minyak, lapor media.
Mereka ditempatkan di sana secara bergiliran sejak pertengahan 2010-an dengan dalih memerangi militan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).
-Poetra-