AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Letkol (Purn) Dan Hampton, mantan pilot F-16 Angkatan Udara AS (USAF) yang pernah bertempur di Perang Teluk, Kosovo, dan Irak mengaku geram terhadap pemerintah AS yang tidak mengizinkan F-16 digunakan oleh Ukraina untuk berperang melawan Rusia.
Ia meyakini, F-16 mampu mengungguli jet tempur Su-35 yang digembar-gemborkan. Ia menilai Su-35 tidak ada apa-apanya dan hanya bisa bermanuver di udara.
Menurut Hampton, dalam wawancara dengan VOA pada 14 Maret 2023, saat ini terdapat banyak pilot F-16 yang sudah terlatih di negara-negara Eropa dengan ribuan jam terbangnya, bila AS tidak mau mengirimkan pilot F-16-nya ke Ukraina.
Seperti diketahui, Gedung Putih sebelumnya sudah memastikan tidak mengizinkan F-16 untuk dikirimkan ke Ukraina.
Sementara negara-negara Eropa menyatakan siap untuk mentransfer jet F-16 ke Ukraina, namun dengan seizin AS.
Di AS sendiri, kata Hampton, banyak pilot F-16 di perusahaan swasta yang siap dikirim ke Ukraina.
Letkol (Purn) Dan Hampton yang memiliki call sign “Two Dogs” menyatakan, dirinya siap untuk dikirim ke Ukraina dan memimpin jet tempur F-16 untuk bertempur melawan pesawat-pesawat Rusia.
“Saya tidak menentang pilot Ukraina. Mereka adalah pilot yang hebat, tetapi (F-16) adalah jenis pesawat tempur modern yang sangat berbeda dari yang biasa mereka gunakan,” ujarnya.
Menurut Hampton, F-16 memiliki beragam keunggulan dibanding pesawat-pesawat Rusia. Pesawat ini juga sangat mudah dalam perawatan.
Saat ini, kata dia, yang dibutuhkan adalah menemukan pilot-pilot yang telah menerbangkan F-16 ribuan jam terbang, sehingga tidak membutuhkan pelatihan lagi.
Ia siap dikirimkan ke garda terdepan dan bertempur menggunakan jet F-16.
-Poetra-