AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat (AS) dalam penyelenggaraan Aero India beberapa waktu lalu mengirimkan jet tempur siluman F-35A Lightning II ke India.
Pesawat tempur generasi kelima buatan Lockheed Martin tersebut untuk pertama kalinya datang ke Aero India yang telah dilaksanakan ke-14 kalinya di Stasiun Angkatan Udara Yelahanka di Bangalore.
AS melakukan hal itu untuk memudarkan pengaruh Rusia sekaligus menghentikan ketergantungan pemerintah India pada perangkat keras militer Rusia, tulis Reuters.
Di Aero India 2023 yang digelar pada 13-17 Februari, AS mendatangkan jet F-35A Lightning II bersama dengan beberapa jet F-16 Fighting Falcons, F/A-18E/F Super Hornet, dan pembom B-1B Lancer.
Dua F-35A yang didatangkan berasal dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, dan dari Wing Tempur ke-354 di Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska.
Kedua F-35A meraung-raung di langit India dalam pertunjukan udara di wilayah India bagian selatan tersebut. Penonton tampak terkesan dan antusias melihat pesawat tersebut melakukan aksi manuvernya.
Sementara itu, kehadiran Rosoboronexport dari Rusia di Aero India terlihat lebih sedikit dari biasanya. Meski memiliki posisi sentral dalam pameran sebelumnya, eksportir senjata Rusia itu hanya berpartisipasi dengan membawa dua perusahaan besar yakni United Aircraft dan Almaz-Antey.
Terkait F-35, Wakil Asisten Wakil Menteri Luar Negeri untuk Angkatan Udara AS, Mayor Jenderal Julian C. Cheater, mengatakan bahwa pesawat ini sangat canggih.
F-35 mewakili teknologi tempur AS terkini, sementara Aero India adalah forum yang ideal untuk memamerkan sistem senjata paling canggih, ujarnya. Ditambahkan bahwa F-35 memiliki beragam keunggulan yang tidak dimiliki jet tempur lainnya di dunia.
Di sisi yang lain, India telah berupaya memodernisasi armada tempurnya yang sudah tua untuk meningkatkan kekuatan udaranya, terutama dalam menghadapi ketegangan perbatasan baru dengan China dan konflik selama puluhan tahun dengan Pakistan.
Usai pertunjukan yang memukau di Aero India 2023, Angkatan Udara India (IAF) mengatakan bahwa India belum mempertimbangkan jet siluman F-35 untuk saat ini.
Akan tetapi, eksekutif Lockheed Martin menyatakan bahwa India telah tertarik pada F-35 sejak tahun 2010.
Namun ia juga menyebutkan bahwa India mempertimbangkan pengembangan jet tempur siluman mesin tunggal Su-75 Checkmate dari Rusia.
Upaya AS memengaruhi India agar memilih sistem persenjataan Amerika Serikat untuk mengganti produk-produk Rusia, sepertinya masih membutuhkan waktu dan perjuangan yang panjang.
Sebab, India dan Rusia (sebagai penerus Uni Soviet) punya sejarah yang panjang pula dalam melakukan kerja sama dan jual beli sistem senjata.
Perubahan drastis tampaknya akan terjadi apabila Rusia tidak bisa memastikan India bahwa Moskow siap memberikan yang terbaik melalui kemajuan teknologi yang canggih dan cepat, menandingi teknologi-teknologi terbaru yang diciptakan AS maupun negara-negara Eropa Barat.
-RNS-