Kekuatan tempur Angkatan Udara Iran saat ini

F-4 Iran

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Republik Islam Iran (Islamic Republic of Iran Air Force/IRIAF) muncul ketika bekas Angkatan Udara Kekaisaran Iran (Imperial Iranian Air Force/IIAF) diganti namanya setelah Revolusi Islam di Iran pada Februari 1979.

Semasa Syah Iran Mohammad Reza Pahlavi berkuasa, AU Iran termasuk yang terkuat di kawasan Timur Tengah dan mendapatkan jet-jet tempur modern masa itu dari Amerika Serikat.

Saat itu AU Iran diperkuat dengan ratusan pesawat terdiri dari McDonell Douglas F-4 Phantom, Northrop F-5 Tiger ll, dan tercanggih Grumman F-14 Tomcat.

Setelah Revolusi Iran, AU Iran mulai mendapatkan embargo senjata dari Barat, termasuk larangan pembelian peralatan perang baru maupun suku cadang persenjatan.

Namun trio jet tempur Paman Sam ini masih menjadi andalan AU Iran saat berperang melawan tetangganya Irak (Perang Iran-Irak) dari tahun 1980-1988.

Untuk menambah armada tempurnya pasca Perang Iran-Irak, mereka mendatangkan dari sumber non Barat, seperti dari Rusia dan China. Dari Rusia diperoleh v)Su-24 dan MiG-29, dan dari China Chengdu F-7.

Saat Perang Teluk 1991 antara Irak dan AS dan Sekutunya, banyak pesawat milik AU Irak berlindung (diterbangkan) ke Iran untuk diselamatkan.

Malang bagi AU Irak, banyak pesawatnya yang digunakan oleh IRIAF atau dibongkar untuk diambil suku cadangnya, meskipun ada sebagian yang akhirnya dipulangkan pasca Perang Teluk. Salah satu yang diambil AU Iran adalah jet serang Su-25.

Efek positif embargo berkepanjangan, membuat industri pertahanan lokal tumbuh dengan pesat. Dari kemandirian ini berhasil membuat jet tempur hasil rekayasa terbalik, seperti Azarakhsh dan Saeqeh yang menggunakan basis F-5 Tiger ll.

Mengenai kekuatan armada tempur AU Iran saat ini, masih mengandalkan jet tempur tua pembelian era Syah Iran.

Pesawat tersebut adalah 63 unit F-4D/E/RF-4E Phantom, 35 unit F-5E Tiger ll, dan 41 unit F-14A/AM Tomcat.

Dari Rusia, AU Iran mengoperasikan 23 unit Su-24MK, lalu 19 unit MiG-29, serta sejumlah Su-25 yang diperoleh dari menyita milik AU Irak.

Selain itu ada jet tempur Chengdu F-7 buatan China sebanyak 17 unit dan Dassault Mirage F1EQ dari Prancis sebanyak 12 pesawat.

AU Iran juga mengoperasikan varian jet latih tempur, yakni F-5F Tiger ll sebanyak 13 unit dan beberapa unit FT-7 dan Mirage F-1BQ.

Mulai tahun 2023 ini, AU Iran akan mulai mengoperasikan jet tempur modern generasi 4,5 Su-35 Super Flanker, sebanyak 24 pesawat telah dipesan.

Disebut-sebut, Su-35 ini didapatkan atas dasar jasa baik Iran terhadap Rusia, yang membantu mengirimkan (menjual) pesawat drone serang dan drone kamikaze untuk membantu militer Rusia dalam melaksanakan operasi militer khusus di Ukraina.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *