AIRSPACE EVIEW (airspace-review.com) – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah menahan mantan kepala keamanan penerbangan di perusahaan negara Antonov dengan tuduhan telah membiarkan penghancuran An-225 Mriya oleh pasukan Rusia pada hari-hari awal penyerbuan pasukan Moskow ke Bandara Hostomel.
Selain menahan kepala keamanan Antonov, SBU juga kini sedang memburu Wakil Manajer Antonov yang melarikan diri.
Diketahui, kedua pejabat tersebut telah mencegah masuknya pasukan Garda Nasional Ukraina ke Bandara Hostomel untuk mempertahankan bandara itu dari serangan Rusia.
Dengan tidak adanya perlawanan terhadap serbuan militer Rusia, pasukan Beruang Merah pun dengan leluasa bisa menghancurkan pesawat terbesar sejagat yang sedang berada di bandara tersebut.
Dalam rilis yang disebarkan pada hari Jumat itu, Ukroboronprom tidak menyebutkan kedua pejabat yang bersalah.
Yang jelas, kedua pejabat telah dituduhkan dengan pasal menghalangi kegiatan hukum angkatan bersenjata dan formasi militer lainnya selama periode khusus, yang menyebabkan kematian orang dan konsekuensi serius lainnya.
SBU melaporkan, mereka telah mengumpulkan bukti-bukti kuat atas keterlibatan kedua pejabat Antonov itu. Ditambahkan, jika tersangka dinyatakan bersalah di pengadilan, mereka bisa menghadapi hukuman 15 tahun penjara. Penyidikan akan berjalan di bawah tuntunan prosedural Kejaksaan Agung.
Bandara Antonov di Hostomel merupakan terminal kargo internasional dengan landasan pacu panjang yang dibangun untuk mengakomodasi pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov An-225 – Mriya.
Pesawat itu dihancurkan ketika pasukan Rusia datang untuk merebut Bandara Hostomel akhir Februari 2022.
-JDN-