AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Direktorat Jenderal Persenjataan (DGA) Prancis telah menerima dua kendaraan reparasi segala medan untuk tank tempur utama (MBT) Leclerc yang diperbarui, yang dinamai sebagai DCLR (Dépanneurs de Char Leclerc Rénovés).
Dengan hadirnya DCLR baru ini, militer Prancis kini memiliki total empat unit, dan telah memesan 18 unit tambahan yang akan tiba secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang, seperti dikutip dari Bulgarian Military (9/3).
DCLR adalah bengkel bergerak segala medan yang dirancang untuk pemulihan dan evakuasi tank dengan bobot lebih dari 50 ton.
Peralatannya yang diusungnya, memungkinkannya untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan berat, memastikan keamanan penyeberangan, dan juga untuk memetakan medan.
Bagian dari peralatan DCLR termasuk winch utama dengan kekuatan 35 ton dan panjang hingga 180 m, lalu winch sekunder panjang hingga 230 m dengan kekuatan 1,5 ton untuk menarik kendaraan militer ringan.
DCLR memiliki crane dengan kapasitas beban hingga 30 ton, yang dapat berputar 270 derajat di sekitar porosnya, dengan ketinggian maksimum 70 derajat. Di bagian depan sasis terdapat juga sekop dengan lebar 3,4 m.
Selain untuk menangani Leclerc MBT, DCLR juga dapat digunakan untuk me-recovery kendaraan lapis baja lainnya, seperti AMX 10RC, VBCI, AMX 30DT, AUF1, LRM, EBG, dan lainnya.
DCLR juga dapat dilengkapi dengan kit anti ranjau (K2D), yang terdiri dari bajak ranjau lebar, perangkat penandaan koridor ranjau, dan perangkat penandaan jejak magnetik duplikasi DEMETER.
Untuk spesifikasinya, DCLR memiliki panjang 9,5 m, lebar 3,50 m, dan tinggi lebih dari 3 m. Memiliki bobot kosong 56 ton dan bobot tempur 60 ton.
Kendaraan dibekali mesin diesel berdaya 1.500 ps, berkecepatan maksimum 53 km/jam. Dengan tangki terisi penuh 1.586 liter solar, jangkauannya mencapai 550 km.
-RBS-