AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara India (IAF) adalah salah satu yang terkuat di kawasan Asia Selatan dan bahkan di benua Asia. IAF memiliki personel dan aset armada yang besar termasuk pesawat kombatan, pesawat angkut, helikopter, hingga drone.
Flight International memperkirakan ada sekitar 1.750 pesawat dalam pelayanan IAF, sedangkan Institut Internasional untuk Studi Strategis memperkirakan ada 1.850 pesawat.
Beragam jenis pesawat yang dioperasikan IAF, mulai dari buatan Rusia (penerus Uni Soviet), Prancis, Inggris, Amerika Serikat, juga Israel, serta buatan dalam negeri.
Khusus mengenai pesawat angkut militer strategis dan taktis, IAF mengoperasikan 145 pesawat dan 54 lainnya dalam pemesanan.
Untuk pesawat angkut berat strategis, IAF menggunakan Ilyushin Il-76 buatan Rusia yang dikenal sebagai Gajraj (Raja Gajah). Pesawat ini diperoleh sejak 2010 sebanyak 17 unit.
Pesawat angkut berat strategis kedua adalah Boeing C-17 Globemaster III dari Amerika Serikat sebanyak 11 unit.
Lalu untuk pesawat angkut berat taktis, IAF membeli selusin Lockheed Martin C-130J-30 dari Amerika Serikat. Namun, satu pesawat ini jatuh di Gwalior pada 28 Maret 2014 saat dalam misi pelatihan.
Di kelas medium taktis, IAF mengoperasikan 105 unit Antonov An-32 buatan era Uni Soviet, di mana 53 unit adalah varian 32RE yang khusus dikembangkan untuk India.
Terbaru adalah 54 pesawat angkut medium taktis C295MW yang dipesan dari Airbus Defence and Space, yang sebagian akan dibuat di India oleh Tata Advanced Systems berdasarkan lisensi.
C295MW ini sebagai pengganti pesawat Hawker Siddeley HS 748 buatan HAL berdasarkan lisensi dari Inggris yang telah uzur.
-RBS-