AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Melihat program penguatan sistem persenjataan Polandia yang sangat masif dengan membeli ribuan unit peralatan perang dari Korea Selatan, tidak menutup kemungkinan Warsawa tertarik untuk mengakuisisi bahkan memborong jet terbaru Seoul, KF-21 Boramae.
Dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi perkembangan baru dalam hubungan pertahanan Polandia dan Korea Selatan yang semakin kuat. Sejak Rusia menginvasi Ukraina (dalam istilah Moskow: Operasi Militer Khusus), Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan Belarus, semakin gencar memborong sistem-sitem persenjataan, baik dari Amerika Serikat, Jerman, maupun Korea Selatan.
Portal pertahanan Polandia, Defense 24, bertanya kepada Polish Armament Group (PGZ) yang bertanggung jawab atas pengadaan pertahanan, tentang kemungkinan Polandia mengakuisisi jet superioritas udara dan pesawat tempur multiperan terbaru KF-21 Boramae yang dibuat oleh Korea Aerospace Industries (KAI).
Seperti diketahui, PGZ saat ini sedang bekerja sama dengan KAI untuk ‘menasionalisasi’ jet tempur FA-50 Fighting Eagle ke standar FA-50PL Block 20.
Menjawab pertanyaan tersebut, PGZ mengatakan bahwa ada kemungkinan mengenai hal itu di masa depan.
“Ada kemungkinan di masa depan… kerja sama industri di bidang pengembangan dan produksi KF-21 Boramae, di mana mitra alami KAI Ltd. akan berada,” ujar PGZ.
Ditambahkan bahwa Pabrik Penerbangan Militer No. 2 di Bydgoszcz yang telah memiliki pengalaman dalam perawatan dan restorasi F-16 Fighting Falcon maupun C-130 Hercules, bisa menjadi mitra KAI dalam hal potensi untuk akuisisi KF-21 bila jet tempur ini dibeli nantinya.
Ada beberapa alasan potensi minat Polandia untuk mengakuisisi KF-21. Hubungan antara Warsawa dan Seoul berada pada titik tertinggi sepanjang masa dengan kerja sama pertahanan yang direncanakan termasuk pembelian ratusan tank, howitzer, dan MLRS bersama jet FA-50.
Kedua, kemungkinan membuat suku cadang atau bahkan merakit KF-21 di pabrik Polandia akan menjadi sesuatu yang tidak dapat disediakan Lockheed-Martin sehubungan dengan pengadaan F-16 atau F-35 Polandia.
Angkatan Udara Polandia kekurangan pesawat tempur modern, karena 48 unit F-16 C/D Block 52+ membutuhkan peningkatan dan penggantian.
Meskipun Kementerian Pertahanan Polandia telah menandatangani perjanjian untuk pengiriman 32 jet Lockheed Martin F-35, pesawat itu hanya akan menggantikan MiG-29 Polandia.
Agar kerjasama antara PGZ dan KAI dapat berlangsung, Kementerian Pertahanan Polandia perlu secara resmi mengakuisisi KF-21. Apakah ini akan terjadi masih harus dilihat, tetapi KF-21 memiliki potensi untuk memberikan kemampuan yang cukup besar dengan biaya lebih rendah daripada pesanan F-35 yang lebih besar.
Mari kita tunggu, apakah Polandia akan menjadi kuda hitam yang akan memborong KF-21 Boramae dari Korea Selatan.
-JDN-