AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan asal Uni Emirat Arab (UEA), Halcon bagian dari EDGE Group, telah menandatangani kontrak dengan Angkatan Bersenjata UEA untuk mengirimkan amunisi berkeliaran dan rudal udara permukaan di ajang IDEX 2023 yang baru saja berlalu.
Kontrak pertama dengan nilai 300 juta dolar untuk mengirimkan amunisi berkeliaran (litoring munition) Hunter 2-S, Hunter 5, dan Hunter 10.
Amunisi berkeliaran atau drone kamikaze Hunter ini dirancang untuk melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR) serta misi serangan udara.
Keluarga Hunter menggunakan kecerdasan buatan (AI) canggih. Khusus untuk Hunter 2-S untuk melakukan misi terkoordinasi dalam kawanan (kelompok besar).
Kontrak kedua yang didapatkan oleh Halcon adalah untuk memasok Angkatan Bersenjata UEA dengan rudal Desert Sting 25 (DS-25), dengan nilai 1.093 miliar dolar.
DS-25 merupakan sebuah amunisi berpandu presisi tinggi udara ke permukaan yang ringan, dirancang untuk digunakan untuk pesawat terbang berawak dan drone serang.
DS-25 menggunakan panduan inersia yang ditambah dengan global navigation satellite system (GNSS) information (GAINS). Dilengkapi pula dengan pencari laser semi-aktif (SAL).
Selain DS-25, Halcon juga melansir varian DS-5, DS-8, DS-16, dan DS-25, model-model ini dibedakan berdasarkan ukuran dan beratnya.
-RBS-